Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

FARA, Tuding Kinerja Dispertanak Bangkalan Kurang Objektiv

Avatar of admin
×

FARA, Tuding Kinerja Dispertanak Bangkalan Kurang Objektiv

Sebarkan artikel ini
Kanan Yodika Saputra Zainul Alim
Kanan Yodika Saputra, Zainul Alim

Reporter : Anam

Bangkalan, Suara Indonesia-News.Com – Aliansi “Forum Aspirasi Rakyat” (FARA) menuding kinerja Dinas Peternakan Bangkalan, Madura, Jawa Timur kurang objektif, terbukti, dari sekian kelompok tani (Poktan), merasa kesulitan dalam memasarkan hasil panen mereka.

Zainul Alim selaku Koordinator peternakan dari Aliansi “Forum Aspirasi Rakyat” (FARA) yang membawahi 3 (tiga) kelompok tani (poktan). Diantaranya, Poktan Arekas yang berada di Desa Parseh Kecamatan Socah, Setia Bakti Desa Benangkah Kecamatan Burneh, Nyiur Gading yang berada di Desa Sobih Kecamatan Burneh, mengeluhkan harga bebek beberapa kelompok yang ia naungi yang sangat anjlok karena kesulitan memasarkan hasil panennya selama ini.

Zainul mencontohkan salah satu kelompok di bawah binaannya, yaitu Poktan Arekas Yang beranggotakan 20 orang ini, yang konsentrasi kegiatannya dibidang ternak bebek potong dimana setiap panen mampu menghasilkan 1000 (seribu) ekor bebek dalam jangka waktu 40 hari.

Baca Juga :  Jelang Natal dan Tahun Baru, Polres Sekadau Gelar Rakor Lintas Sektoral

Poktan Arekas ini terbentuk sejak sekitar 2014 awal dan bersifat semi mandiri.
“Ya kurang lebih kita sudah panen sekitar 20 kali, Sedangkan pakan yang kita gunakan merupakan pakan organik bikinan sendiri, jadi keunggulan daging dari bebek potong kami non kolesterol tidak seperti daging bebek yang dijual diwarung-warung pada umumnya khususnya diwarung makan bebek ternama yang ada di Bangkalan,”kata Zainul pada suara indonesia-news.com, Sabtu (19/12/2015) diloby kantor setempat yang beralamat di Jl Cokro Aminoto No 63 A Bangkalan.

Ia menambahkan, namun yang menjadi kendala kami selama ini ketika masa panen kesulitan dalam hal  pemasaran sehingga kami tidak bisa berbuat banyak saat bebek kami diberi harga pas-pasan tidak sebanding dengan biaya yang harus kami keluarkan oleh para tengkulak sehingga dari hal tersebut kami sangat butuh perhatian dari dinas terkait khususnya dispertanak agar persoalan kami ini segera teratasi. imbuh Zainul  menjelaskan keunggulan dari produk ternaknya sekaligus keluhan yang dihadapi selama kurang lebih dua tahun terakhir.

Baca Juga :  Dikunjungi Kakanwil Kemenkumham Kalbar, Lapas Perempuan Kelas llA Pontianak Kondusif

Secara bersamaan Yodika Saputra, Direktur FARA juga angkat bicara terkait lemahnya kinerja dari Dispertanak Bangkalan khususnya dalam hal pembuatan program kerja yang terkesan formalitas saja.

“Melihat fakta dilapangan, semestinya dispertanak lebih fokus pada pengembangan kemampuan Sumber Daya Manusianya, karena yang kami jumpai mereka yang lebih banyak mendapat kesulitan dibidang pengembangannya lebih khusus dalam hal edukasi pemasaran,”jelas Yodika.

Yodika berharap, selaku ativis peternak agar dispertanak lebih aktiv turun kelapangan melakukan risearch, sehingga hasil daripada risearch tersebut mampu dijadikan sebagai landasan tolak ukur dalam meningkatkan kinerja selanjutnya, sehingga menurutnya pemerintah tidak selamanya terkesan formalitas saja keberadaannya dalam membelanjakan anggaran. Jelas Yodika.

Sementara Kepala Dinas Peternakan belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini di tulis.