Enggar Menyebar Bau Busuk Pada Postur Kabinet Resufle Ke II

oleh -153 views

Reporter: Anam

Nasioanal, 08/08/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Setelah hasil resuffle ke II yang ditunggu-tunggu oleh publik diumumkan oleh Jokowi, terlihat pergerakan signifikan terutama disektor keuangan. Tanpa ragu Srimulyani memangkas anggaran untuk menyelamatkan APBN.

Hal itu diungkapkan oleh Ridwan Laode Bona selaku Pengamat Petani Pesisir senin 08 Agustus 2016.

Lebih lanjut dirinya menuding bahwa situasi tersebut berbanding terbalik pos lain. Alih-alih membantu petani garam yang sedang tercekik karena kesulitan ekonomi Menteri Perdagangan malah melakukan pembiaran terhadap masuknya puluhan ribu ton garam impor di Cirebon.

Masi menurut penilaian Laode mengatakan suara-suara sumbang sontak mengemuka, Enggar tidak mungkin berpihak pada kepentingan petani. Mental pedaganganya begitu kental melekat, dia akan membela pihak pemodal yang memberi keuntungan pada dirinya.

“Bahkan rekam jejak selama berkiprah di nasdem juga memperkuat opini cari untung. Sebagai elit partai mestinya Enggar tanpa pamrih. Bukannya malah ikut berbisnis bersama kelompoknya saat melakukan pembenahan I.T partainya yang bernilai miliaran,” ungkapnya bernada sesal.

Catatan kompas tahun 2014 lalu, Enggar Tiasto Lukita adalah salah satu calon mentri yang terindikasi memiliki rapor merah. Sehingga pada periode awal gagal diangkat oleh presiden Jokowi. Laporan kejaksaan tertulis jelas enggar menerima 10 M dari Joko Chandra, pengemplang Bank Bali.

“Apakah presiden Jokowi melemah terhadap standar korupsi akibat kesulitan keuangan yang dihadapi oleh negara sehingga harus memasukkan orang-orang yang nyata-nyata memiliki rapor merah,” ungkapnya dengan nada tanya.

Bahkan Ridwan Laode Bona selaku Pengamat Petani Pesisir menilai keadaan ini adalah noktah busuk ditengah upaya bangsa keluar dari krisis ekonomi, maka presiden harus segera mengamputasi bau busuk tersebut jangan sampai Enggar menyebarkan bau busuk pada postur kabinet hasil resufle II ini.

“Harusnya Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016 kemaren segera diganti,” desaknya dengan tegas.

Tinggalkan Balasan