Sapeken, Suara Indonesia-News.Com – Pemilihan Kepala Desa Sapeken Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep, sebentar lagi akan diselenggarakan tepatnya pada tanggal 01 Desember 2014. Setelah melalui beberapa tahapan mulai dari penjaringan bakal calon, persyaratan administrasi akhirnya ditetapkanlah calon yang lulus untu tahapan berikutnya.
Pemilihan kepala desa ini diikuti oleh 5 (lima) calon yaitu Moh. sallim nomor urut 1, Anwar nomor urut 2 , Moh. Saleh nomor urut 3 , Joni Junaidi nomor urut 4 dan Sain nomor urut 5.
Joni Junaidi, salah satu calon Kepala Desa (Cakades) Sapeken, mempunyai 4 Pilar untuk membangun Desa Sapeken ke arah yang lebih baik. Diantaranya Pilar Keagamaan, Persatuan, Pemerintahan dan Kesejahteraan.
Menurut Cakades No. Urut 4 sekaligus Ketua LSM Laphum Gaspermindo Sapeken-Kangean ini, melihat empat pilar inilah yang nantinya akan ia terapkan dalam membangun desa sapeken kearah yang lebih baik untuk membangun Desa Sapeken menjadi desa yang aman, damai, maju, kokoh dan bermartabat.
“saya yakin dari 4 Pilar itulah yang akan saya terapkan dalam membangun desa sapeken kedepan akan bisa membawa dan merubah desa sapeken kearah yang lebih baik nantinya kalau saya di percaya masyarakat dan jika Allah menakdirkan saya terpilih sebagai Kepala Desa Sapeken”, papar Joni.
Di jelaskan, Satu fakta tak terbantahkan, Desa Sapeken mayoritas penduduknya beragama Islam dan mereka seorang muslim yang taat. Secara kuantitas, sejumlah tempat ibadah dan pondok pesantren yang kini tersebar sudah tak terhitung jumlahnya. Secara kualitas, ditunjukkan dengan pesatnya kegiatan dakwah keagamaan, baik kelompok pengajian, majlis ta’lim, dll, serta meningkatnya jumlah jamaah di masjid-masjid setiap waktu sholat tiba.
Untuk meneguhkan kembali eksistensi Desa Sapeken sebagai “Kepulauan Ibadah”, caranya adalah menyemarakkan secara terus menerus kegiatan dakwah keagamaan dan pendidikan agama di seluruh wilayah Desa Sapeken. Sebab, dalam membangun sebuah peradaban tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan intelektualitas dan profesionalitas semata, tetapi harus diletakkan di atas landas tumpu nilai-nilai agung kemanusiaan-keagamaan, seperti moral, spritual, dan budaya. Jelas Joni.
Sementara itu, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural dan heterogen, terdiri dari bermacam macam suku, etnis, budaya, agama, maupun golongan. Dalam skala kecil, Desa Sapeken terdiri dari beberapa suku, unsur golongan, serta elemen organisasi, baik organisasi keagamaan maupun organisasi kemasyarakatan (ormas). Jika modal besar keberagaman ini mampu dikelola dengan baik dalam bingkai persatuan dan kebersamaan, dengan cara saling menghormati, saling menghargai, gotong royong tanpa mempersoalkan latar belakang masing-masing perbedaan (tawashaw bil haqqi, tawashaw bil shabri, tawashaw bil marhamah), sungguh akan melahirkan sebuah kekuatan yang maha dahsyat. Sebaliknya, jika perbedaan-perbedaan itu tidak disikapi dengan arif, justru akan menjadi ancaman besar dalam kehidupan sosial. Tegas joni.
Untuk itu, menurut suami dari Linda Wati ini menganggap, bahwa pemerintah memiliki peranan penting terutama di dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan. Pemerintahan yang baik (Good Governance) mendapatkan relevansinya di Indonesia, paling tidak pertama, krisis ekonomi dan politik yang masih terus menerus dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Kedua, masih banyaknya korupsi dan berbagai bentuk penyimpangan dalam penyelenggaraan negara. Ketiga, kebijakan otonomi daerah atau pemekaran desa yang merupakan harapan besar bagi proses demokratisasi dan sekaligus kekhawatiran akan kegagalan program tersebut. Alasan lain adalah masih belum optimalnya pelayanan birokrasi pemerintahan dan juga sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan pulik. Sambunnya.
Transparansi adalah satu upaya untuk mewujudkan suatu pemerintahan desa yang baik (good governance) melalui; pertama, pelayanan informasi yang menyeluruh kepada masyarakat. Kedua, pelayanan mudah dan gratis, diantaranya: gratis Raskin (beras untuk orang miskin) selama satu tahun, gratis PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) selama menjabat. Ketiga, Akselerasi pemekaran desa Sadulang dan Desa Saur-Saibus. Jelas joni dengan tegas.
Semetara menurut Joni, Untuk mewujudkan cita-cita kesejahteraan masyarakat umum sesuai dengan amanat konstitusi, maka kami fokuskan pada program, Menertibkan kondisi pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat, Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, Pro aktif dalam mengatasi tindakan pencemaran lingkungan baik di darat maupun di laut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Inilah menurut Joni, beberapa program penting yang akan menjadi agenda prioritasnya ke depan dalam membangun Desa Sapeken, dan siap bersama-sama masyarakat dalam mengawal dan merealisasikan program tersebut, jika yang maha kuasa menakdirkan, dan masyarakat memberikan amanah kepadanya untuk menjadi Kepala Desa Sapeken periode 2014-2019.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga pada pemilihan nanti masyarakat memberikan suara pada calon yang tepat. Harap Ketua KMP PLN (KomiteMasyarakat Peduli PLN) ini. (Zai).
CURICULUM VITAE
Nama : Joni Junaidi S.Pd.I
Tempat & Tangal Lahir : Sumenep, 21 Maret 1083
Alamat : Kampung Raas RT/RW 003/002 Sapeken
Istri : Linda Wati
Anak : 1. Nur Rahmawati
- Mughni Zoyana
- Riski Fatmawati
Riwayat Pendidikan :
- STAI AL-AQIDAH AL-HASYIMIYAH Jakarta Lulus Tahun 2010
- SMU Negeri 1 Glagah Banyuangi Lulus Tahun 2001
- SMP Negeri 1 Sapeken Lulus Tahun 1998
- SD Negeri 4 Sapeken Lulus Tahun 1995
Jabatan Organisasi :
- Ketua PAC Partai PKPB Sapeken Tahun 2004
- Ketua PAC Partai GERINDRA Sapeken Tahun 2009
- Ketua KMP PLN (KomiteMasyarakat Peduli PLN) Tahun 2009
- Ketua LSM Laphum Gaspermindo Sapeken-Kangean Tahun 2006 – sekarang
Motto Hidup : Hidup Adalah Pengabdian