Reporter: Nazli Md.
ACEH BARAT DAYA, Kamis (9/3/2017) suaraindonesia-news.com – Terkait penyegelan Asrama yang dilakukan oleh mahasiswa Abdya dikawasan lamgapang Aceh besar selasa lalu yang tinggal diasrama tersebut dan menyatakan pemkab abdya dinilai tidak peduli dengan kondisi Asrama itu mendapat klarifikasi dari Kepala Kantor Perwakilan Abdya di Banda Aceh Emil Salim.
Menurut perwakilan Abdya Emil Salim, sejak tahun 2016-2017 pemerintah abdya selalu menganggarkan biaya perawatan untuk instalasi listrik, gedung dan pengaliran air, bahkan pada akhir tahun 2016 kita baru saja melakukan perbaikan untuk pintu kamar yang rusak dan memasang mesin pompa air yang baru,
“Setiap ada keluhan tentang kondisi diasrama baik itu disampaikan kepada saya selaku perwakilan abdya, bapak sukardi selaku staf khusus bupati dan juga erwanto(wakil bupati) kita selalu menanggapi keluhan mereka,” sebut kepala kantor Perwakilan abdya Emil Salim.
Disebutkan Emil, terkait dengan listrik asrama, Pemerintah sudah sangat banyak perhatiannya, awalnya mahasiswa yang tinggal diasrama aspirasi bapak almanar harus membayar sendiri token lisriknya, karena pada saat itu tiga gedung asrama yang ada dikomplek asrama tersebut memiliki tiga meteran sedangkan pemerintah hanya dapat mengalokasikanuntk satu nomor meter saja, yaitu asrama bantuan arab saudi, yang kemudian disatukan,
“Pemkab Abdya melalui PLN Rayon banda aceh meminta agar semua gedung disambungkan dengan satu meteran saja yaitu meteran Asrama Arab saudi, sehingga sekarang mahasiswa kita tidak lagi membayar listrik yang tinggal diasrama itu,”jelas Emil .
Keterlambatan realisasi perbaikan kata emil salim, karena kondisi APBK tahun 2017 diperbubkan sehingga tidak bisa kita realisi dengan mudah, utnuk penganggaran tersebut kami juga sudah menyampaikan informasi kepada salah satu pengurus asrama yaitu saudara Usmadi,
”Dalam kondisi seperti inio kita berharap masiswa yang tinggal di Asrama tersebut untuk senantiasa bersabar, dan kita tidak tinggal diam dengan keluhan yang disampaikan kepada kita,”demikian relias Emil Salim.