Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PeristiwaRegional

Drainase Kurang Memadai, Jl NYI Raja Permas Banjir

Avatar of admin
×

Drainase Kurang Memadai, Jl NYI Raja Permas Banjir

Sebarkan artikel ini
IMG 20210314 200326
BPBD Kota Bogor Theo Patrocinio saat mengecek drainase.

KOTA BOGOR, Minggu (14/03/2021) suaraindonesia-news.com – Hujan yang mengguyur wilayah Kota Bogor menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan. Salah satunya, yakni ruas Jl Nyi Raja Permas, Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor.

Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theo Patrocinio menilai, banjir di kawasan Jl Nyi Raja Permas, selain intensitas hujan tinggi, banjir ini disebabkan, saluran reinase di kawasan Jl Nyi Permas kurang memadai.

“Mungkin karena reinasenya sempit, atau mungkin tersumbat, apalagi hari ini intensitas hujannya tinggi, jadi gak tertampung, jadi airnya meluap hingga ke Blok F,” ungkapnya, Minggu (14/03/2021) petang.

Untuk jangka pendeknya tambah Theo, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim sudah memerintahkan Dinas PUPR untuk cek langsung ke lokasi, untuk mencari titik penyumbatan maupun penyempitan reinasenya.

Baca Juga :  Pengurus MUI Kecamatan Hingga Kelurahan se Kota Bogor Resmi Dikukuhkan

“Pak Wakil Wali Kota sudah perintahkan Dinas PUPR untuk menelusuri titik titik penyumbatan maupun penyempitannya, besok kita akan tau dimana titik-titik penyebabnya, apakah mungkin ada penyempitan reinase di atas lahan PKL Jl Nyi Raja Permas, untuk jangka panjangnya akan diperbaiki titik tersebut sehingga kedepan tidak terjadi lagi banjir,” tuturnya.

Terpisah, Ketua FPJKP ( Forum Pemerhati Jasa Konstruksi & Pembangunan) atau pengamat Konstruksi & Pembangunan Torik Nasution menyampaikan, Kota Bogor yang secara geografis ada di dataran yang agak tinggi (DPL) (diatas permukaan laut) dan ada beberapa sungai yang melintasi Kota Bogor sebagai saluran Primer, akan tetapi bila turun hujan +/_ 1 jam saja maka terjadi genangan dimana dimana setinggi lutut orang dewasa bahkan banjir.

Menurutnya, ada beberapa penyebab hal ini terjadi, 1. Perilaku beberapa masyarakat yang seenaknya membuang sampah. 2. Sudah tidak sinkronnya elevasi dan dimensi saluran antara Main Drain dan sub Drain. 3. Peran serta pelaku jasa konstruksi yang mengerjakan saluran saluran tersebut menyimpang dari estetika pekerjaan (sering meninggalkan prancah juga bekisting pada saluran yang selesai diperbaiki sehingga terjadi penyumbatan pada saluran). 4. Sistim irigasi yang ada sekarang agar dirubah semua menjadi Drainase.

Baca Juga :  Identitas di Sipol KPU, Sejumlah Calon Panwaslih Kecamatan Aceh Timur Gagal Seleksi Administrasi

Torik menyebut, beberapa tahun yang lalu ia pernah mengusulkan agar Pemkot Bogor menata kembali sistem drainase yang ada untuk dilakukan topografi kembali.

“Karena setahu saya sudah puluhan tahun Kota Bogor belum pernah membuat drainase kecuali dijalur R3. selama ini yg ada hanya perbaikan2 saja,” pungkasnya.

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful