DPRK Abdya : Rancangan Awal Pembangunan Tidak Melahirkan Program Copy Paste - Suara Indonesia
Example floating
Example floating

DPRK Abdya : Rancangan Awal Pembangunan Tidak Melahirkan Program Copy Paste

×

DPRK Abdya : Rancangan Awal Pembangunan Tidak Melahirkan Program Copy Paste

Sebarkan artikel ini
Khairuddin
Ketua Badan Legeslati (Banleg) DPRK Abdya, Khairuddin

Reporter : Nazli MD

Blangpidie-Abdya, Suara Indonesia-News.Com – Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) menegaskan bahwa pelaksanaan rancangan awal tentang pembangunan kabupaten setempat pada tahun 2017 mendatang agar tidak melahirkan program copy paste.

Hal tersebut ditegaskan, Ketua Badan Legeslati (Banleg) DPRK Abdya, Khairuddin kepada sejumlah wartawan di sela-sela pelaksanaan kegiatan Forum Konsultasi Publak RKPK tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Bappeda Abdya di Aula Masjid Kantor Bupati setempat.

Menurunya, jika kegiatan yang dilakukan tersebut tidak melahirkan perubahan yang signifikan, lebih baik kegiatan tersebut ditiadakan. Pasalnya, selain menghabiskan anggaran kegiatan tersebut juga tidak bermanfaat bila program-program yang dilahirkan masih tumpang tindih.

Baca Juga :  Sumenep Siaga Virus Zika, RSUD Siapkan Tempat Khusus

“Jika kita berpedoman di tahun 2015 lalu masih sangat banyak problema pembangunan di gampong-gampong,”terang Khairuddin.

Ironisnya, lanjut Khairuddin, banyak usulan program pembangunan yang sudah disepakati ditingkat gampong, dalam musrembang ditingkat kecamatan sampai ke kabupaten program tersebut hilang.

”Malah program yang sama sekali tidak menyentuh masyarakat muncul dengan tiba-tiba, kita harapkan ini tidak terjadi lagi,”sebut Khairuddin.

Baca Juga :  Kesigapan Petugas Damkar BPBD Sampang Atasi Kebakaran Cukup Tangguh

Selain itu, Khairuddin juga mengharpakn kepada Satuan Perangkat Kerja Kabupaten (SKPK) dijajaran Pemkab Abdya untuk mengusulkan program harus didasari dengan verifikasi langsung ke lapangan.

“Jangan buat program itu diatas meja saja, harus turun biar program tersembut menyentuh masyarakat dan tepat sasaran serta tidak amburadul.”tegas Khairuddin.

Khairuddin juga menyoroti kinerja para konsultan perencana yang dinilainya sangat tidak profesional dalam menghitung volume anggaran maupun dalam membuat master plan proyek.

”Konsultan harus profesional sehingga pihak rekanan dapat bekerja sesuai perencanaan yang baik,”pungkasnya.