SUMENEP, Jumat (12/09) suaraindonesia-news.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep kembali menuai sorotan. Kasus makanan tidak layak konsumsi yang dibagikan di Kecamatan Pragaan memicu reaksi keras dari kalangan masyarakat dan wakil rakyat.
Sejumlah makanan yang dibagikan kepada siswa sekolah dasar dilaporkan dalam kondisi basi dan berulat. Kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran para wali murid sekaligus menjadi perhatian DPRD Sumenep.
Anggota DPRD Sumenep dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, M. Ramzi, menilai insiden ini menunjukkan lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan program MBG.
“Ini adalah indikasi kuat bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan MBG sangat lemah,” ujarnya.
Ramzi menegaskan, MBG merupakan program baru yang seharusnya menjamin anak-anak memperoleh asupan gizi sehat di sekolah. Namun, kasus di Pragaan justru dinilai dapat mengancam kesehatan peserta didik.
“Kalau nasi sudah basi dan berulat, ini bukan lagi soal ‘tidak bergizi’. Ini bisa jadi kasus keracunan, seperti yang pernah terjadi di Pamekasan,” katanya, merujuk pada kasus serupa tahun lalu.
Menurut Ramzi, permasalahan ini mencerminkan bahwa pelaksanaan MBG lebih mengutamakan capaian administratif dibandingkan manfaat nyata bagi anak-anak.
“Program ini harus berorientasi pada manfaat, bukan hanya laporan. Jika tidak, kita sedang membahayakan generasi penerus,” imbuhnya.
Ramzi mendesak pemerintah daerah dan penyelenggara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program ini.
“Pengawasan harus ketat, mulai dari proses masak, penyimpanan, hingga distribusi. Jangan sampai ada lagi makanan yang tidak layak disantap anak-anak,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan, jika kasus serupa kembali terjadi, maka persoalan tersebut tidak bisa dianggap sebagai kelalaian semata.
“Jika masih terjadi, saya minta pihak berwenang langsung menghentikan program tersebut di lokasi bersangkutan. Kesehatan anak bukan main-main,” tegas politisi Partai Hanura itu.
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Kabupaten Sumenep belum memberikan keterangan resmi terkait temuan di Pragaan. Desakan dari DPRD terus menguat agar program MBG benar-benar berjalan sesuai tujuan: menyehatkan anak, bukan sebaliknya.