Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

DPKS Minta Penyelenggaraan Wajib Madin di Perbaiki

Avatar of admin
×

DPKS Minta Penyelenggaraan Wajib Madin di Perbaiki

Sebarkan artikel ini
IMG 20170325 092937

Reporter : Sur

SUMENEP, Sabtu (25/3/2017) suaraindonesia-news.com – Dewan pendidikan kabupaten Sumenep, melakukan Monitoring & evaluasi pelaksanaan wajib madin di Sumenep, Madura, Jawa Timur, hal ini dilakukan untuk memperbaiki penyelenggaraan Madin.

“Monitoring dan evaluasi kami lakukan untuk mengetahui proses pelaksanaannya di masing sekolah madin yang ada,” ujar Abdul Wasid anggota DPKS Sumenep. Jumat (24/3).

Pada tanggal 21-23 Maret 2017 DPKS turun ke beberapa sekolah Madin dikota dan berwawancara dengan kepala sekolah dan ternyata ada perbedaan dlm penyelenggaraan wajib Madin antara sekolah yang satu dengan yang lain.

Baca Juga :  Secara Virtual, Bupati Lampung Utara Ikuti Acara Nuzulul Qur'an 1443 H

Bahkan, Untuk melengkapi data pada tanggal 24 maret 2017 DPKS memgundang FKDT (forum komunikasi Diniyah Takmiliyah) selaku wadah koordinasi kepala Madin.

“Dari data-data yang kami dapatkan dan beberapa persoalan yg ada akan kita koordinasikan & komunikasikan dg disdik untuk mencari solusi bersama dan merumuskan formulasi pelaksanaan Madin yang baik dan efektif sehingga Kegiatan pembelajaran madin berjalan kondusif dan bermanfaat bagi peningkatan pemahaman keagamaan peserta didik,” tambah Wasid

Menurut DPKS Perlu dibentuk tim bersama antara disdik, kemenag, DPKS dan FKDT unk merumuskan formulasi ideal pelaksanaan wajib Madin di Sumenep sesuai amanah Perbub no 15 tahun 2016.

Baca Juga :  Panwaslih Aceh Tamiang Buka Lowongan Belajar Permilu

“Ya kita kita usulkan untuk bentuk tim bersama,” ujar wasid yang saat ini juga aktif di pimpinan cabang GP Ansor Sumenep.

Selain itu DPKS berharap agar wali siswa & kepala sekolah perlu berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan wajib Madin, sehingga madin benar-benar menjadi sekolah yang kita harapkan bersama.

“Jadi semuanya memang harus proaktif, baik guru, wali dan lainnya,” tutup Abdul Wasid.