Reporter: Hurry Rauf
Jakarta, suaraindonesia-news – Setidaknya 200 ribu penerima manfaat selama bulan Ramadhan 1437 Hijriah, menjadi sasaran Lembaga Zakat dompet dhuafa.
Jumlah tersebut diharapkan tercapai Iewat pquhan event program yang disiapkan di seluruh Indonesia.
“Berbagai program yang digeiar diharapkan dapat melecut semangat untuk Iebih peduli terhadap sesama. Program Ramadhan Dompet Dhuafa meIiputi berbagai bidang, yakni Ekonomi, Kesehatan, Relief, Pendidikan. dan Dakwah.” ungkap Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini. Rabu (25/5) saat Press Conference Ramadhan 1437 H Dompet Dhuafa di Jakarta.
Ahmad mengatakan, beberapa program Dompet Dhuafa selama Ramadhan 1437 H antara Iain Parsel Lebaran. Sahabat Berbagi Harapan, Warung Hamdalah, Mudik Berkah, dan Dari Diaspora Untuk Indonesia.
‘Wamng Hamdalah adalah saIah satu inovasi program yang kita guIirkan Ramadhan tahun ini. Sebuah program pemberdayaan yang mengusung konsep makan dan berbag,” jelas Ahmad.
Konsep yang dimaksud, masyarakat dapat membeii makanan sekaligus berdonasi ke sejumlah warung atau rumah makan yang bekerjasama dengan program Warung Hamdalah Dompet Dhuafa. Dengan begitu, di bulan Ramadhan nanti, semua orang dapat menikmati santapan lezat dari warung atau rumah makan meIaIui berbagi donasi.
‘Pembeii, pemilik warung dan penerima manfaat yang mendapatkan makanan atau buka puasa gratis sama-sama mendapat berkah,’ oetus Ahmad yang juga Sekretaris Jenderal Forum Zakat Dunia (WZF) ini.
Selain dalam negen’, Dompet Dhuafa juga memfasilitasi masyarakat Indonesia yang berada di Iuar negeri melaiui program Dari Diaspora Untuk Indonesia. Program ini bentuk aktivitas dalam upaya membantu musiim Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk menyalurkan kewajiban zakat Iitrahnya kepada orang yang berhak menerima zakat fitrah di tanah air dengan Iebih mudah.
Dana zakat titrah yang disalurkan para donatur meIaIui Dompet Dhuafa dikonversi dalam bentuk beras kemasan 2,5 kg kemudian disalurkan kepada mustahik di daerah musiim minoritas, yakni wilayah Indonesia timur. Beras yang digunakan adalah hasil produksi petani Iokal di Iokasi penyaiuran.
“PenyaIuran beras zakat fltrah kepada para mustahik akan dilakukan dengan melibatkan pendamping program. kader dan mitra di wilayah setempat.” jeIas Ahmad.
Dari segi penghimpunan, Dompet Dhuafa menargetkan dana zakat, Infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) dapat mencapai Rp 99 MiIiar i Ramadhan tahun ini. Target tersebut didasari semangat membentang kebaikan ke berbagai wilayah di Tanah Air.
Guna menggelorakan semangat tersebut, Dompet Dhuafa mengusung tema kampanye Zakatnesia. Melalui kampanye Zakatnesia, Dompet Dhuafa berupaya mensyiarkan dan mengedukasi masyarakat terkait kekuatan zakat bagi pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2015, penduduk miskin di Indonesia saat ini mencapai 28,51 juta orang atau 11.13 persen dari total jumlah penduduk. Ahmad menuturkan, mengentaskan kemiskinan sejatinya tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga seIuruh komponen bangsa, Iermasuk masyarakat.
“Sebagai lembaga zakat, kami terus berupaya mengajak puink untuk bersama-sama berkontribusi terhadap Indonesia dengan zakat, mengeIuarkan kewajiban 2.5 persen dari penghasilan tiap buIan,” kata Ahmad.
Selain sebagai kewajiban dan membersihakan harta yang menunaikannya (muzaki), zakat memang memberikan manfaat bagi para penerimanya (mustahik). Zakat merupakan salah satu ibadah yang memiliki dimensi sosiaI. Berzakat mengajarkan nilai-niiai kepeduIian dan empati terhadap sesama yang memiIikI kekurangan.
Lebih Ianjut Ahmad memaparkan. Zakatnesia adalah gaya hidup berzakat yang teIah membudaya di Indonesia,