SUMENEP, Kamis (04/05/2023) suaraindonesia-news.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Madura, Jawa Timur mendatangi kebun pisang milik petani asal Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan yang diserang penyakit.
Kepala DKPP Sumenep melalui Kepala Bidang Sarana Pertanian, Rina Suryandari mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk menuntaskan penyakit tersebut.
“Bersama penyuluh pertanian, DKPP Sumenep akan turun langsung melakukan pengecekan ke lapangan, dengan ini kami dapat mengidentifikasinya, apa penyakit itu tergolong hama atau virus. Dan kami akan memberikan solusi terbaik demi mencegah penularannya,” katanya, saat dikonfirmasi media.
Diketahui kebun pisang milik Syamsuri petani asal Desa Jaddung itu telah terjangkit penyakit, sehingga menyebabkan 22 tandan pisang berubah warna hitam.
“Pohon pisang saya jumlahnya yang terserang mencapai 22 tandan dan sudah berbuah, akibatnya rusak,” ungkapnya.
Syamsuri mengaku, penyebab hal itu belum diketahui dengan jelas jenis penyakit apa yang menyerang tanamannya.
Selain punya Syamsuri penyakit ini juga menimpa kebun pisang milik Haris, petani asal Desa Pakamban Daya.
“Saya berharap ini jadi perhatian pemerintah (DKPP Sumenep) untuk membantu petani pisang,” kata Haris.
Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pragaan, Nur Hasan Zaifullah menyampaikan, rusaknya pada pembuahan kebun pisang milik petani ini diakibatkan penyakit bakteri dan Jamur.
“Berdasarkan identifikasi bersama Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), pisang yang rusak adalah akibat dari bakteri dan jamur,” ujarnya.
Pihaknya menyarankan para petani agar pisang yang terkena diusahakan untuk dikendalikan dengan bahan-bahan. Seperti bakterinya yang paten melalui bakterisida sedangkan jamurnya sendiri dikendalikan melalui fungisida.
Reporter : Ari
Editor : Wakid Maulana
Publisher : Nurul Anam