SUMENEP, Sabtu (08/03) suaraindonesia-news.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyiapkan empat titik kumpul distribusi guna mendukung kelancaran operasional aplikasi Silangtani.
Platform digital berbasis lelang ini dirancang untuk memfasilitasi pemasaran komoditas pertanian secara lebih efisien dan transparan.
Keempat titik kumpul tersebut berlokasi di Longos, Ambunten, Bluto, dan Rubaru. Lokasi-lokasi strategis ini dipilih untuk mempercepat distribusi hasil panen petani ke berbagai wilayah sesuai dengan permintaan pasar.
Dewo Ringgih, Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) DKPP Sumenep, menjelaskan bahwa titik-titik kumpul ini akan memudahkan petani dalam mengirimkan produk mereka sekaligus memberikan jaminan mutu dan kecepatan distribusi kepada pembeli.
“Kami ingin memastikan distribusi hasil pertanian lebih terorganisir. Dengan adanya titik-titik kumpul ini, petani bisa lebih mudah mengirimkan produk mereka, sementara pembeli juga mendapatkan jaminan mutu dan kecepatan distribusi,” kata Dewo, Jumat (7/3/2025).
Sejak peluncurannya, menurutnya DKPP Sumenep terus berupaya memperluas jaringan pembeli Silangtani.
Beberapa pedagang dari pasar induk di Sumenep telah menjalin komunikasi, sementara untuk wilayah Madura, pihaknya akan menggandeng Asosiasi Petani Milenial untuk menjaring lebih banyak pedagang.
“Tidak hanya di Madura, kami upayakan perluasan pasar juga dilakukan hingga Jawa Timur,” ujar Dewo.
Ia juga berencana mengunjungi beberapa pasar induk di kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang untuk mengajak pedagang besar bergabung dalam sistem lelang digital ini.
“Kami akan mengundang mereka dalam pertemuan khusus bersama petani. Di sana, pedagang bisa melihat langsung sampel komoditas dari Sumenep, sehingga ada keyakinan terhadap kualitas produk sebelum mereka ikut dalam lelang,” jelas Dewo.
Ia juga menjalankan, dalam sistem Silangtani, petani cukup mengunggah produk mereka ke aplikasi, dan pembeli dapat mengikuti lelang secara daring.
Harga tertinggi akan memenangkan transaksi, sehingga sistem ini dinilai lebih transparan dan memungkinkan petani mendapatkan harga terbaik.
Keamanan transaksi juga menjadi prioritas utama. Dewo mengaku telah melibatkan tim IT untuk memastikan sistem pembayaran berjalan dengan aman.
“Kami menerapkan sistem deposit bagi pembeli, sehingga tidak ada transaksi fiktif. Keamanan ini penting untuk menjaga kepercayaan petani dan pedagang,” tambah Dewo.
Selain aspek keamanan, ia menekankan pentingnya mutu produk, dan petani diharapkan menjaga kualitas hasil panen agar daya saing tetap tinggi.
Untuk itu, penyuluh pertanian akan dilibatkan dalam pengawasan standar kualitas produk yang masuk ke dalam sistem Silangtani, selain itu, strategi pemasaran digital juga dioptimalkan.
Seperti media sosial dan penyuluh pertanian di setiap kecamatan dilibatkan untuk meningkatkan sosialisasi kepada petani, guna memastikan aplikasi Silangtani dapat beroperasi secara maksimal.
Dewo optimistis Silangtani dapat segera beroperasi secara penuh. Antusiasme petani terhadap sistem ini cukup tinggi, dan mereka berharap aplikasi ini segera berjalan secara masif.
“Kami akan terus berupaya agar petani mendapatkan harga yang lebih baik, dan pembeli memperoleh produk berkualitas, dan tahun ini, kami targetkan aplikasi ini harus beroperasi secara optimal,” pungkas Dewo.