Reporter : Sar
Sumenep, Minggu 9/10/2016 (suaraindonesia-news.com) –
Kepala Desa Keles, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa timur, bantah pernyataan pemberitaan media, terkait temuan/catatan Aktifis Sumenep Corruption Watch (SCW) di desanya.
Menurutnya, Temuan / catatan Aktifis Sumenep Curruption Watch (SCW) tidak benar, Semenjak dirinya menjabat sebagai kepala desa, pihaknya mengaku tidak pernah main-main dengan dana bantuan, ataupun realisasi DD, yang tujuannya khusus untuk kesejahteraan masyarakat.
Sehingga, ketika ada pemberitaan temuan dugaan penyimpangan, pihaknya mengaku tidak nyaman, dan mengklarivikasi temuan tersebut,
“Saya bukannya sok suci, tapi insyaallah realisasi semua bantuan yang masuk ke desa kami, sudah direalisasikan sesuai prosedur. Termasuk realisasi dana DD, insyaallah sudah sesuai, dan pernyataan Aktivis SCW itu tidak benar,” kata Akmad Hozaini, Kepala Desa keles, Ambunten, Sumenep, Minggu (9/10/2016).
Oleh sebab itu, pihaknya merasa perlu mengklarivikasi temuan atau catatan Aktifis Sumenep Corruption Watch (SCW), agar tidak menjadi bumerang nantinya, tandasnya.
Ia menambahkan, Sampai saat ini pihaknya tidak pernah melakukan penyimpangan realisasi DD di desanya, tegasnya.
Dan temuan Aktifis Sumenep Corruption Watch (SCW) di desanya, dirasa tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
“Mestinya kalau ada temuan di lapangan, ya dikoordinasikan dulu lah. Saya tidak akan antipati kok. Kalau memang pekerjaan saya salah, dan tidak sesuai prosedur, ya monggo kasih masukan, dan itu pasti kami perbaiki,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Di media terkait catatan, Aktivis Sumenep Corruption Watch ( SCW) dugaan penyimpangan realisasi bantuan dana desa (DD) di tiga desa, yakni Desa Kaduara Timur, Kecamatan Pragaan, Desa Batu Ampar, Kecamatan Guluk-Guluk, Desa Keles, Kecamatan Ambunten, dan dugaan penyimpangan pendistribusian bantuan beras untuk warga miskin (raskin) ke kepulauan.