BeritaPeristiwa

Diterjang Banjir Bandang, Tanggul DI Jambo Aye–Langkahan Alami Kerusakan Parah

×

Diterjang Banjir Bandang, Tanggul DI Jambo Aye–Langkahan Alami Kerusakan Parah

Sebarkan artikel ini
IMG 20251229 225558
Foto: Pintu utama Bendungan D.I Jambo Aye - Langkahan Aceh Utara.

ACEH TIMUR, Senin (29/12) suaraindonesia-news.com – Banjir bandang yang melanda wilayah Aceh Utara pada 26 November 2025 berdampak serius terhadap jaringan Daerah Irigasi (DI) Jambo Aye–Langkahan. Sejumlah titik tanggul dilaporkan mengalami kerusakan parah, termasuk di PJA 0 dan PJA 1 Langkahan yang jebol.

Kerusakan serupa juga terjadi di beberapa lokasi jaringan irigasi primer dan sekunder, antara lain di Desa Pante Panah dan Grong-Grong, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. Kondisi tersebut menyebabkan terganggunya sistem pengairan yang selama ini menopang sektor pertanian di wilayah Aceh Utara dan Aceh Timur.

Kepala Unit Pengelola Irigasi (UPI) DI Jambo Aye, Setia Budi, menyampaikan bahwa kerusakan jaringan irigasi akibat banjir bandang tergolong sangat parah. Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum melakukan pendataan secara rinci terkait tingkat kerusakan maupun besaran kerugian yang ditimbulkan.

“Belum dihitung tingkat kerusakan maupun kerugian. Nanti akan turun tim khusus untuk melakukan survei,” ujar Setia Budi.

Menurutnya, pada masa tanggap darurat, UPI DI Jambo Aye memprioritaskan perbaikan jalan tanggul yang terputus, khususnya di wilayah BWS 2 dan BWS 3, guna memastikan kelancaran akses transportasi masyarakat.

“Pada masa tanggap darurat, kami prioritaskan perbaikan jalan tanggul yang terputus agar akses transportasi masyarakat tetap lancar,” kata Setia Budi, Minggu (28/12/2025).

Ia menambahkan, rehabilitasi tanggul sungai di pangkal bendungan yang terputus serta perbaikan tanggul irigasi yang rusak akan dilakukan pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“Untuk rehabilitasi nanti akan dilakukan pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Kami akan menurunkan tim khusus untuk melakukan survei serta menghitung kebutuhan anggaran,” lanjutnya.

Setia Budi juga menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan jaringan irigasi tersebut dapat kembali berfungsi secara normal. Hal ini disebabkan tingkat kerusakan yang cukup parah, mulai dari tanggul jebol, pintu air yang rusak, hingga terputusnya aliran Sungai Arakundo di area bendung.

“Untuk saat ini, kami belum bisa memastikan jaringan irigasi bisa kembali normal,” ujarnya.

Diketahui, DI Jambo Aye sayap kiri selama ini mengairi lahan persawahan seluas 15.993 hektare yang mencakup wilayah Kecamatan Langkahan, Jambo Aye, Baktiya, Seuneudon, dan Baktiya Barat di Kabupaten Aceh Utara, serta Kecamatan Simpang Ulim, Madat, dan Pante Bidari di Kabupaten Aceh Timur.

Tinggalkan Balasan