Ditengah Suasana Covid-19, Upacara HUT Pemkab Bangkalan Ke-489 Beda Dari Biasanya

oleh -147 views
Tiga dari kiri R. Abd Latif Bupati suafoto bersama paska agenda upacara HUT Pemkab Bangkalan ke-489. (Foto: Anam/SI).

BANGKALAN, Senin (26/10/2020) suaraindonesia-news.com – Setiap tahun Pemkab Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengadakan peringatan hari lahir dengan serangkaian kegiatan, diantaranya seperti halnya hari ini Senin (26/10) pagi, diadakan upacara peringatan HUT yang ke-489 dihalaman kantor Pemkab Bangkalan dengan mengenakan pakaian khas.

Pemimpin upacara R. Abdul Latif Amin Imron Bupati Bangkalan seusai agenda tersebut menyampaikan bahwa ada yang berbeda pada peringatan HUT Pemkab Bangkalan kali ini dikarenakan masih suasana covid-19 sehingga selain peserta dibatasi juga ditekankan agar mengikuti himbauan prokes.

“Hari ini adalah kegiatan upacara peringatan hari jadi Bangkalan yang ke-489 kita rayakan ditengah-tengah pandemi ini memang biasanya selama bulan oktober ini randem acaranya hampir full berbagai kegiatan bahkan event lomba, tapi kali ini kita hanya mengadakan upacaranya saja tanpa ada kegiatan-kegiatan randem yang lain karena ditengah-tengah pandemi ini kita harus seefisien mungkin dan juga untuk mengikuti protokol kesehatan termasuk para undangan juga peserta upacara ini juga terbatas, termasuk siarah kesitus Makam Agung ditiadakan, cuma kemaren kegiatan PKK ada bedah budaya dimakam agung,” kata Latif.

Pada kesempatan tersebut, Latif juga mengatakan dimasa Covid-19 ini pihaknya juga sedang fokus dalam memulihkan serta meningkatkan perekonomian masyarakat diantaranya menyasar pelaku IKM di area jembatan Suramadu sisi Madura.

“Keinginan kedepan untuk penguatan ekonomi dihari jadi Bangkalan ini adalah terutama disektor UMKM yang harus kita fasilitasi dan juga nanti ini untuk UMKM direst area IKM di Suramadu juga harus kita lengkapi fasilitas lainnya untuk menunjang, diantaranya penguatan ekonomi, dari berbagai sektor IKM juga nanti kita lakukan pendampingan terkait dengan produksi-produksi home industrinya kita bantu lalu nanti terkait pemasarannya kita bantu,” ujarnya.

Dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat Bangkalan yang dianggarkan melalui APBD tersebut menurut Latif tahun depan akan dianggarkan lebih besar dari tahun 2020 ini yang sudah menganggarkan sebesar 1 Milyar rupiah.

“Anggaran yang digunakan tentu dari APBD Kabupaten Bangkalan. Kalau IKM ditahun ini, PAK kita berikan sebesar 1M dan nanti di tahun 2021 kita tambahkan lagi,” ungkapnya.

Bukan hanya diarea Jembatan Suramadu, namun juga menurut Latif dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat tersebut juga menyasar para petani untuk memastikan stok ketahan pangan masyarakat.

“Untuk penguatan ekonomi disektor yang lainnya terutama nanti tak lupa juga dikegiatan dipertanian itu juga menjadi salah satu penguatan ketahanan pangan dan juga peningkatan ekonomi,” terang Latif.

Selain hal tersebut Latif juga sempat menyinggung salah satu keberhasilan dalam pengelolaan keuangan TA 2019 terbukti dengan diraihnya opini WTP dari pemerintah pusat, dan hal itu Latif meminta para jajaran ASN agar mempertahankan bahkan meningkatkan disiplin kinerjanya.

“Keinginan disiplin ASN kedepan yaitu pertama disambutan saya menyampaikan bahwasanya kita ditahun 2019 laporan keuangan kita mendapat opini WTP, pertama itu dipertahankan dan juga meningkatkan kinerja-kinerja, untuk mendukung sektor peningkatan ekonomi ini dan juga penanganan kesehatan yang harus beriringan,” ungkapnya.

Selain sektor ekonomi dan pertanian bupati muda tersebut juga melirik penumbuhan sektor wisata bibir pantai seperti halnya wisata mangrove, pihaknya mengaku saat ini sedang mendorong masyarakat dengan pembentukan Podarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang bermuara pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bangkalan.

“Ini menjadi pantauan kita, sektor wisata yang dibangun perorangan saat ini mulai viral, baik dari hutan mangrove dan pantai akan tetapi masih belom punya surat ijin atau legal itu tetap kami pantau maka dari itu masing-masing desa maupun kelurahan kita hidupkan pokdarwis, dari pokdarwis itu mareka dibawah naungan oleh Dinas Pariwisata. jadi wisata mana yang memang legalitas butuh uluran tangan dan perhatian pemerintah seperti yang kita ketahui dan memang harus butuh uluran tangan dan perhatian dari pemerintah kita akan data mulai sekarang sehingga nanti sektor-sektor wisata yang memang saat ini viral kita fasilitasi baik infrastruktur ataupun ijin yang harus kita perhatikan,” terang Latif.

Menurut Latif, perihal pengembangan wisata saat ini selain dianggarkan dari APBD juga banyak menerima dana CSR (Corporate Social Responsibiliy) baik dari perbankkan maupun swasta berupa pembangunan swadaya.

“Contohnya di Bancaran kita lakukan kegiatan tersebut pembangunannya justru malah banyak dari bantuan seperti CSR, baik dari CSR Bank Jatim, BRI, dan Pertamina lalu ada swadaya dari masyarakat. Sedikit memang bantuan dari pemerintah OPD juga ada cuma sedikit, paling besar 90% dari CSR ini yang kita lakukan untuk wisata mangrove Bancaran,” ujarnya.

Reporter : Anam
Editor : Amin
Publisher : Ela

Tinggalkan Balasan