MAYBRAT, Minggu (19/7/2020) suaraindonesia-news.com – Dalam rangka mengatasi dampak pandemi korona yang dialami masyarakat Kabupaten Maybrat, Papua Barat, melalui dinas sosial terus menyaluran bantuan sosial tunai (BST) berupa uang Rp.1.800.000 kepada 70 keluarga penerima manfaat (KPM) Didistrik Ayamaru Utara dan Ayamaru Utara Timur. Minggu (19/7/2020).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maybrat, Dra Makdalena Tenau, M.Si saat ditemui media ini mengatakan, BST tersebut akan disalurkan kepada70 KPM yang tersebar di Distrik Ayamaru Utara dan Ayamaru Utara Timur, Kabupaten Maybrat.
“Pemberian Bantuan yang disalurkan dalam rangka mengatasi dampak virus corona (Covid-19) ini, penyaluran bantuan sosial tunai (BST) berlangsung dari tanggal 14 -26 Juli mendatang berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan dari pusat,” ujar Makdalena.
Ia meminta masyarakat agar menerima bantuan tersebut secara iklhlas serta tidak melihat dari jumlahnya. Bagi yang belum menerima, ia meminta agar bersabar karena tetap akan diperjuangkan untuk bisa mendapatkannya pada kesempatan berikutnya.
“Memang ada keluarga yang menerima dan ada yang sama sekali tidak menerima. Tetapi yang tidak menerima akan didata ulang untuk berikutnya bisa dapat.
Bantuan sosial tunai ini akan dibayar terhitung 3 bulan saja, 1 bulan Rp.600,000×3 bulan=Rp,1.800,000,” ujar Wabup.
Kadis mengaku, sejauh ini masih terdapat adanya penerima ganda atau dobel karena persoalan data yang belum sinkron menyeluruh antara konsultan Dana Desa dan Dinas sosial.
“Pihak Dinas sosial kabupaten Maybrat telah melakukan rapat via video conference bersama BPK RI perwakilan Papua Barat, beberapa waktu lalu terkait distribusi bantuan sosial dan evaluasi data ganda. Bantuan sosial semacam ini sifatnya sementara atau tidak permanen, masyarakat yang telah dan akan menerimanya agar memanfaatkan secara baik untuk belanja kebutuhan keluarga selama wabah pandemi ini,” tuturnya.
Kadis sosial mengatakan bahwa bantuan ini diberikan hanya dalam keadaan yang darurat seperti saja, sehingga diharapkan digunakan baik-baik untuk kebutuhan, dan juga tetap berkerja kebun atau Tokok sagu, dan berburu karena kalau bantuan ini habis hanya dengan itu bisa bertahan.
Reporter : Ones
Editor : Amin
Publisher : Ela
