ABDYA ACEH, Kamis (20 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Pemerintahan Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menggelar kegiatan pelatihan wirausaha mandiri sub-kejuruan menjahit wanita tahun 2017.
Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab Abdya, Saiful Azhar SE yang mewakili bupati Abdya, Ir Jufri Hasanuddin MM dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah implementasi dalam memantapkan cita-cita untuk menjadikan Home Industri di Abdya sebagai salah satu sektor strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
“Dengan menyempitnya peluang kerja bagi pencari kerja, kiranya diperlukan suatu usaha dari pemerintah daerah untuk mengatasi jumlah pengangguran yang makin hari makin meningkat salah satunya diadakan pelatihan wira usaha mandiri,” ucap Saiful.
Pada kesempatan itu, Saiful juga mengharapkan, dengan ada kegiatan pelatihan menjahit pakaian wanita itu diharapkan menghadirkan calon tenaga kerja dan calon wirausaha yang terampil, berkualitas, produktifitas dan memiliki etos kerja yang tinggi. Baca Juga: Polres Abdya Tangkap Dua Pemasok Ganja Kering 43 kg
“Pengembangan lapangan kerja melalui kegiatan ini dapat dijalankan dan dikembangkan sendiri oleh masyarakat setempat secara mandiri,” sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Disnakertrans Abdya, Rosita HS, S, Ag, M melaporkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah khususnya pemerintah kabupaten Aceh Barat Daya dalam meningkatkan sumber daya manusia yang mandiri, trampil dan tepat guna.
“Tujuan kegiatan itu untuk menciptakan tenaga kerja yang trampil dan mandiri serta dapat menciptakan lapangan usaha dan akhirnya dapat mengurangi angka pengangguran,” tegas Rosita.
Lebih lanjut pelatihan menjahit wanita dilaksanakan menurut SK. Bupati Aceh Barat Daya Nomor 84 Tahun 2017 tentang penetapan panitia kegiatan pelatian jahit wanita tahun 2017.
“Kegiatan ini diadakan selama 40 hari yang mengikuti pelatihan sebanyak 20 orang dari 9 kecamatan Abdya dan peserta juga mendapatkan kontribusi yakni, tas peserta, biaya transportasi serta sertifikat pelatihan,” paparnya.
Anggaran kegiatan itu, lanjut Rosita bersumber dari dana otsus tahun 2017 dengan peserta pelatihan direkrut berdasarkan hasil musrembang tahun 2017 merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan. (Nazli Md)