Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwa

Disinggung Mendukung Deklarasi Porvinsi Madura, Kholilurrahman; Itu semua TIdak Benar

Avatar of admin
×

Disinggung Mendukung Deklarasi Porvinsi Madura, Kholilurrahman; Itu semua TIdak Benar

Sebarkan artikel ini
grafis peta mudik copy
Peta Pulau Madura

Pamekasan, Suara Indonesia-News.Com – Rencana Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M) yang akan mendeklarasikan Diri pada Tanggal 10 November yang akan datang sepertinya tidak akan berjalan Mulus. Sebab, rencana tersebut menuai Pro dan Kontra.

Diantaranya, seperti yang disampaikan Divo Kurniawan kepada suaraindonesianews.com. Ketua DPC GMNI Bangkalan ini mengatakan bahwa dirinya mencurigai rencana pembentukan Provinsi Madura bukanlah sebuah keinginan Masyarakat Madura, tetapi Kepentingan Politik Kelompok tertentu yang dibungkus dengan suara rakyat Madura.

“Kalau memang itu kepentingan masyarakat Madura, seharusnya 4 Kepala Daerah di Madura bisa duduk bareng yang bisa menghasilkan Gagasan-gagasan untuk kemajuan madura. Nyatanya, hal itu tidak ada.” Ujar Divo melalu Pesan Mesenger.

Dia menambahkan, pasca tujuh tahun berdirinya Jembatan Suramadu seharusnya sudah ada perkembangan dari sektor Perekonomian dan Pembangunan.

“Sayangnya, semua harapan tersebut sampai saat Ini kan Belum tercapai. Jadi, jangan sampai wacana Provinsi Madura hanya dijadikan ajang mencari keuntungan kelompok tertentu.” Ujar Mahasiswa UTM tersebut.

Baca Juga :  Mistinah Mandi Disungai Hingga Tewas

Ditempat terpisah saat disinggung mengenai pemberitaan bahwa 10 anggota DPR RI sudah mendukung pembentukan Provinsi Madura, Anggota DPR RI dari Dapil Madura, Kholilurrahman mengatakan bahwa dirinya tidak tahu rencana tersebut.

“Itu sama sekali tidak benar. Kalau nama saya disebut-sebut persoalan tersebut, sama sekali tidak benar. Persoalan lain-lain, saya tidak tahu.” Ujar Bupati Pamekasan Periode 2008-2013 ini.

Sementara, Mantan tokoh masyarakat Pantura yang Juga mantan anggota DPRD Jawa Timur, Abdus Salam Syah mengatakan perlu kehati-hatian untuk rencana tersebut. Pengasuh salah satu pesantren itu mengingatkan nasib orang madura yang bekerja atau bahkan berdomisili Di Luar Madura khususnya Surabaya.

“Jika Madura menjadi provinsi kan otomatis orang madura sudah tidak mengakui Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi lagi. Jadi, keeratan hubungan kekeluargaan antara Madura dan Jawa bisa terpecah.” Ujar Tokoh berkacamata ini.

“Bahkan, bisa jadi orang Madura mempunyai konflik yang berdampak kepada tindakan Pengusiran oleh orang Surabaya.” Tambahnya.

Baca Juga :  Walau Tidak Dapat Anggaran Pemkab, DKJ Mampu Gelar Pagelaran Budaya

Abdus Salam Syah juga mengatakan perlu dipikirkannya dimana letak Ibu Kota Madura. Sebab, 4 Kabupaten yang ada di Madura sama-sama merasa mempunyai kepantasan untuk menjadi ibu kota.

“Yang lain kan hanya melihat dari sisi Positifnya saja. Saya lebih melihat dari sisi negatifnya.” Ujarnya.

“Sumenep merasa pantas karena wilayahnya paling Luas, Pamekasan merasa Pantas karena sebagai Keresidenan Madura, Sampang merasa Pantas karena pemekaran untuk pengembangannya, dan Bangkalan merasa pantas karena mempunyai Pelabuhan dan akses yang lebih Mudah ke jawa.” Tutup pria yang sering disapa Abdus tersebut.

Sebelumnya, dibeberapa Media, santer pemberitaan tentang rencana P4M untuk mendeklarasikan Madura Provinsi pada 10 November Mendatang. Bahkan, P4M Mengatakan pihaknya sudah mempunyai banyak dukungan dari berbagai Elemen, termasuk 10 Anggota DPR RI yang dari Madura dan 4 Kepala Daerah se Madura. (Addarori)