Dishubkomintel Aceh Dan Dishubkiminfo Abdya Diduga “Kecoh” Pengguna Taman Internet - Suara Indonesia
Example floating
Example floating

Dishubkomintel Aceh Dan Dishubkiminfo Abdya Diduga “Kecoh” Pengguna Taman Internet

×

Dishubkomintel Aceh Dan Dishubkiminfo Abdya Diduga “Kecoh” Pengguna Taman Internet

Sebarkan artikel ini
IMG 1269
Salah Satu dari tiga Taman Internet (Hotspot) yang belokasi di komplek perkantoran Abdya terlihat Kumuh dan Mubazir.(N).
Suara Indonesia-News.Com, Blangpidie_Aceh Barat Daya – Sejumlah Hotspot (Taman Internet) yang  berada di beberapa titik lokasi perkantoran dalam wilayah blangpidie dan Susoh serta pusat perkantoran setdakab Abdya diduga mubazir, ironisnya sejumlah Taman Internet yang menguras anggaran milyaran rupiah yang bersumber dari APBA tahun 2014 terkesan hambur-hamburkan dana rakyat, hal itu terbukti dengan jarangnya dipadati oleh masyarakat Abdya. Rabu (29/2015).
 
Menurut pantauan sejumlah wartawan, pemasangan taman internet tersebut terkesan mubazir dikarenakan hingga saat ini tidak bisa dimanfaatkan oleh khalayak ramai dan terkesan dinas terkait tidak profesional dalam mengurusi pekerjaan yang menguras anggaran besar tersebut.
 
“Pengguna tanam internet terkecoh”
Menurut salah seorang staf dan karyawan dari RSUD TP Abdya serta didampingi beberapa masyarakat lainnya kepada sejumlah wartawan ketika duduk dihalte dengan maksud membuka akses internet mengatakan pemasangan taman internet hanya sebagai formalitas saja untuk mendapatkan “gocek” dan dinas terkait harus bertanggung jawab. “seharusnya dengan adanya taman internet ini dapat menjadi solusi untuk para pengguna seperti Mahasiswa, Siswa, Pegawai, bahkan Masyarakat itu sendiri.” ungkapnya sambil tertawa dan mengeluarkan kata-kata (hahaha kami terkecoh pak).  
 
Sementara itu Sekretaris Dinas Perhubungan, Kominfo Abdya Amri AR saat dijumpai awak media diruang kerjanya menjelaskan Dishubkominfo Abdya hanya sebagai pemantau dan menunjukkan lokasi, “kami hanya memantau dan menunjukkan lokasi pemasangan taman internet tersebut” ungkapnya.
 
Ia menambahkan, terkait dengan tidak adanya jaringan, hal itu sudah diserahkan kepada pihak telkom “persoalan itu bukan tanggung jawab kami lagi, karena dari pusat sudah menyerahkan kepada pihak telkom lebih baik saudara tanyakan laangsung kepada pihak telkom”. Katanya Amri AR
 
“Kita tidak mau tau darimana program tersebut berasal”
Dedi Suherman salah seorang anggota DPRK Abdya saat dimintai tanggapan via handphone selulernya mengatakan seharusnya  program dari dinas terkait harus matang “jangan asal usul program, akibatnya hal ini menjadi polemik dikalangan masyarakat dan jaringan ini harus segera diaktifkan jangan ada terkesan lempar bola, terlebih ini menggunakan uang rakyat”.
 
Lanjutnya Dedi dengan nada kecewa, kita minta kepada dinas terkait, agar hotspot yang selama ini terkesan mubazir dan tidak dialiri oleh arus maupun jaringan tersebut supaya ditindaklanjuti, bila tidak, kita meminta kepada pihak yang berwenang agar kegiatan di intansi tersebut diproses secara aturan dan hukum. “Kita tidak mau tau darimana program tersebut berasal, yang penting itu menggunakan uang rakyat”. Ungkap Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.(N)