Dirut PDAM Tirta Kahuripan Blusukan Mencari Sumber Air Baku - Suara Indonesia
Example floating
Example floating

Dirut PDAM Tirta Kahuripan Blusukan Mencari Sumber Air Baku

×

Dirut PDAM Tirta Kahuripan Blusukan Mencari Sumber Air Baku

Sebarkan artikel ini
Dirut PDAM Tirta Kahuripan Hadi Mulya Asmat depan Blusukan Mencari Sumber Air Baku dengan Tokoh Masyarakat di wilayah Desa Sukamanah
Dirut PDAM Tirta Kahuripan Hadi Mulya Asmat (depan) Blusukan Mencari Sumber Air Baku dengan Tokoh Masyarakat di wilayah Desa Sukamanah

BOGOR, Suara Indonesia-News.Com – Kemarau panjang sejak lima bulan belakangan ini menyebabkan kekeringan di wilayah kabupaten Bogor makin luas.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Kahuripan Hadi Mulya Asmat menjelaskan,walaupun Kabupaten Bogor dijuluki”Kota Hujan”namun tetap termasuk wilayah yang terkena dampak kekeringan.

“Letak geokrafis berada diantara dua benua,dan dua samudera serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologi di Indonesia. Posisi geokrafis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsson tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim EL-Nino Southern Oscallation (ENSO)”paparnya.

Sementara itu Hadi, Dirut PDAM Tirta Kahuripan memaparkan,penyebab terjadinya kekeringan antara lain, adanya penyimpangan iklim,adanya gangguan keseimbangan hidrologi dan kekeringan argomis penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan sebagian indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi kearah rendah atau sebaliknya. Jumlah curah hujan dan awan yang rendah akan berpengaruh kepada curah hujan dan intensitas hujan rendah akan mengakibatkan kekeringan.

Kondisi kekeringan ini merupakan keprihatinan kita semua sehingga mengakibatkan kekeringan jangka panjang dengan kondisi lebih kritis dan lebih luas.Sehingga perlu ada upaya-upaya strategis untuk penyediaan air baku di wilayah Kabupaten Bogor yang telah didukung oleh kondisi alam Bogor menjadi Kota Hujan.

Oleh karenanya dalam kondisi yang saat ini PDAM berharap kepada pelanggan agar mampu mengelola kegunaan air seefisien mungkin agar kebutuhan-kebutuhan dasar rumah tangga dapat terpenuhi.Tentunya dalam upaya lain kita semua berdoa agar Allah berikan rahmat Nya agar hujan segera turun dan kekeringan tidak berkepanjangan.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran Covid-19, Kantor ATR/BPN Kota Bogor Rapat Melalui Video Conference

Dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih selain memberikan pelayanan kepada pelanggan, PDAM pun bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam hal suplai air bersih di wilayah kekeringan non pelanggan, dan dalam hal ini PDAM memberikan logistik berupa air bersih.

Untuk mengantisipasi kekeringan yang bekepanjangan upaya-upaya lainnya yang sedang kita lakukan, pihak PDAM melakukan pendekatan kepada masyarakat yang lokasi tanahnya terdapat sumber mata air untuk dapat dimanfaatkan oleh PDAM secara darurat dalam rangka menambah kapasitas produksi.

Hal ini disebabkan kita tidak bisa menahan atau menampung air hujan yang mengalir ke laut yang dikarenakan tidak memiliki bendungan dan serapan air yang maksimal, hal ini berdampak sungai-sungai di wilayah Kabupaten Bogor mengalami kekeringan seperti Sungai Cibeet, Sungai Ciliwung, Sungai Cimanceuri, Irigasi Cibarusah, dan Mata Air Cikahuripan.

Begitupula sumber mata air mengalami penurunan debit atau kapasitas kurang lebih sekitar 10 sampai 20 persen,sedangkan sungai dan mata air tersebut merupakan sumber air baku PDAM dalam hal memproduksi air.

Di Kabupaten Bogor sendiri, masih kata Hadi, wilayah rawan kekeringan berada di daerah Bogor Timur, Seperti Kecamatan Cariu, Jonggol Sukamakmur, dan Tanjungsari.

“Kami telah menyalurkan air bersih ke daerah rawan kekeringan sejak tanggal 22 Juni 2015 lalu. Selain menyalurkan secara langsung, kami juga memberikan bantuan melalui Tagana dan PMI. Kabupaten Bogor, adapun mekanisme pengiriman sesuai dengan permintaan mereka.”Ujarnya.

Baca Juga :  Kades se-Kecamatan Rambipuji Ikuti Sosialisasi Permendagri 20/2018

Untuk tetap dapat melayani Pelanggan dan membantu masyarakat kabupaten Bogor yang saat ini sedang mengalami krisis ketersediaan air bersih, PDAM Tirta Kahuripan, aktif mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan menjaga ekosistem agar ketersediaan air dapat mencukupi.

Kegiatan tersebut antara lain penanaman pohon dan juga membuat sumber-sumber resapan air.Usaha PDAM untuk terus melayani para pelanggan 24 jam juga ditanggapi serius oleh Hadi.

“Kami berusaha membendung sumber air yang ada untuk terus dapat secara kontinue melayani pelanggan 24 jam dengan air bersih,”ungkap Hadi.

Di Kabupaten Bogor sendiri, masih kata Hadi, wilayah rawan kekeringan berada di daerah Bogor Timur, Seperti Kecamatan Cariu, Jonggol Sukamakmur, dan Tanjungsari.

“Kami telah menyalurkan air bersih ke daerah rawan kekeringan sejak tanggal 22 juni 2015 lalu.Selain menyalurkan secara langsung,kami juga memberikan bantuan melalui Tagana dan PMI Kabupaten Bogor, adapun mekanisme pengiriman sesuai dengan permintaan mereka.”Ujarnya.

Hadi selaku Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor belum lama ini blusukan ikut mencari sumber air baku serta dalam kesempatan ini pula, H. Hadi Mulya Asmat Serta menghimbau kepada para pelanggan untuk lebih berhemat menggunakan air, seperti yang dihimbau pula oleh Bupati Bogor, Hj. Nurhayanti belum lama ini.

Untuk kebutuhan air bersih bagi pelanggan, sampai saat ini Hadi menjamin, PDAM Tirta Kahuripan masih dapat memprudiksi air bersih yang mencukupi untuk kebutuhan. (Iran G Hasibuan).