Dirops PT GMM Optimis Target Produksi Gula 45.000 Ton di Blora Terealisasi

oleh -312 views
PG Blora milik PT GMM Bulog, harus stop giling untuk keperluan kegiatan pembesihan (cleaning) mesin dan prasarana pendukungnya.

Reporter: Lukman

Blora, Rabu (7/6/2017) suaraindonesia-news.com – Sebulan lebih proses giling tebu rakyat di Pabrik Gula (PG) Blora berjalan lancar.

Sejak giling perdana pada Senin (1/5) lalu, sedikitnya sudah 17.000 truk atau sekitar 114.000 ton tebu masuk ke PG milik PT Gendhis Multi Manis-Bulog di kompleks Bentolo, Kecamatan Todanan, Blora.

“Alhamdulillah giling lancar, tidak ada kendala mesin,” jelas Direktur Opersional (Dirops) PT GMM Saldi Aldryn, Selasa (6/6).

Meski PG Blora memiliki kemampuan giling 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu perharinya, namun pihaknya rata-rata merealisasi giling sekitar 4.000 hingga 4.300 ton tebu perharinya, dengan tetap mengedepankan program tebu fotlot (tebu bersih).

“Ada yang nakal juga, luarnya bersih, tapi dalamnya banyak kotorannya,” tambah Saldi.

Khusus untuk hari ini, PG Blora harus stop giling untuk keperluan cleaning (pembersihan) sarana prasarana dan mesin giling. Dengan cleaning ini, kualitas gula akan tetap terjaga, putih, dan bersih.

“Cuma sehari, Rabu besok jam 07:00 WIB proses giling dimulai lagi,” trambah Dirops PT GMM.

Dari proses giling yang lancar itu, pihaknya optimis target produksi gula yang bersih dan segar sebanyak 45.000 ton bakal terealisasi, yakni dengan tetap mempertahankan harga tebu petani Rp 60 perkilogram.

Untuk keperluan itu, PG juga menerima tebu petani luar daerah, tetapi tetap mengutamakan tabu petani Blora.

Dia mengakui, proses giling tahun ini lebih lancar, selain PT GMM Bulog menyediakan area parkir truk yang luas untuk bisa menampung 600 truk tebu, dan memperluas gudang gula.

“PT GMM tetap adil dalam menerima tebu rakyat, karena sekitar 500 tuk tebu yang setiap harinya masuk ke PG Blora, 200 truk milik petani Blora, 150 truk tebu dari Sragen, Rembang 100 truk, dan lainnya 50 truk,” ulasnya.

Diluar itu, PT GMM segera merealisasikan bantuan modal untuk petani agar bersemangat mengelola lahan masing-masing, dan berusaha merealisasi lahan tebu yang bisa dipanen seluas 8.700 hektar karena saat ini di Blora baru tersedia sekitar 3.200 hektar.

Tinggalkan Balasan