SUMENEP, Sabtu (06/03/2021) suarainonesia.news.com – Banyaknya beredar informasi yang kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan bahwa pihak rumah sakit sering “mengcovidkan” pasien untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah mendapat tanggapan serius dari Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Hj. Erliyati, M.Kes.
Menurutnya, berusaha bersabar menanggapi informasi tersebut dengan bijaksana, Erliyati menjelaskan, ia bekerja bersama dengan tenaga medis yang sudah dibekali dengan aturan penangan pasien yang sudah berstandar nasional. Setiap penanganan pasien selalu dipastikan mengikut Standart Operasional (SOP) Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
“Informasi yang mengcovidkan pasien itu memang benar, karena liarnya informasi itu, saya dan tim medis lainnya pernah diintrogasi polisi dan dimintai keterangan terkait hal tersebut, namun kenyataannya polisi tidak menemukan bukti kesalahan terkait dengan mengcovidkan pasien, karena memang informasi itu tidak benar,” tuturnya saat di wawancarai di ruangan kerja RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep,
Jl. Dr. Cipto No 42 Kolor Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Framing yang beredar ditengah masyarakat dan sudah menjadi buah bibir bahwa pihak rumah sakit selalu mengambil keuntungan materi dari setiap pasien yang dinyatakan Covid-19.
“Kami tidak pernah terpikirkan sedikitpun untuk mengambil keuntungan dari pasien covid-19, karena kami selalu berkerja ikhlas melayani pasien, bahkan kami sangat senang ketika ada pasien yang sembuh dari sakitnya,” ujar Eliyanti.
“Gak masuk akal juga kalau kami dituduh ambil keuntungan dari pasien Covid-19, karena rumah sakit bukan punya pribadi, uangnya pun gak masuk ke kantong kami masing-masing, jadi saya tegaskan itu tidak benar,” tegasnya lagi.
Selain itu, dokter juga tidak bisa semena-mena memvonis pasien yang meninggal karena Covid-19. Sebab, ada pertanggung jawabannya.
Direktur RSUD Sumenep ini juga menghimbau kepada masyarakat, agar jangan takut datang periksa kerumah sakit, hanya karena takut dinyatakan Covid-19, justru yang salah itu ketika sakit memilih diam di rumah dengan berobat yang tidak ada anjuran medisnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, dengan memilih diam dirumah ketika sakit akan semakin sulit memutus rantai penyebaran Covid-19 dan sangat mudah menyebar.
“Mari kita sama-sama bekerja sama memutus rantai penyebaran virus Corona, rajin memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” ungkapnya.
Reporter : Sudirman
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful