Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Dinilai Liar Dan Tidak Sesuai Aturan, Bupati Aceh Timur Minta Kades Kembalikan Dana BUMG

Avatar of admin
×

Dinilai Liar Dan Tidak Sesuai Aturan, Bupati Aceh Timur Minta Kades Kembalikan Dana BUMG

Sebarkan artikel ini
IMG 20170309 131752
Bupati Aceh Timur, H.Hasballah HM.Thaib menyampaikan sambutan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Komplek Dayah Al Maimanah di Desa Keude Dua, Kec. Darul Ihsan, Rabu (8/3/2017).

Reporter : Rusdi Hanafiah

ACEH TIMUR, Selasa (28/3/2017) suaraindonesia-news.com – Bupati Aceh Timur Hasbalah M Thaib, minta kepada para Keuchik (Kepala Desa, red) yang mengikuti pelatihan Badan Usaha Milik Gampong  (BUMG) akhir Tahun lalu di Hotel Hermes Palace di Banda Aceh segera mengembalikan dana yang mereka gunakan untuk pelatihan tersebut.

Karena menurut Rocky, sapaan khas Hasbalah M Thaib, penggunaan dana tersebut adalah liar dan tidak sesuai dengan prosudur.

Lanjut Bupati untuk kepentingan pelatihan itu masing-masing Gampong menghabiskan dana sebesar Rp 12 Juta dengan jumlah Dua orang peserta per Gampong, namun tidak semua Gampong di Aceh Timur yang mengikuti pelatihan tersebut.

Di tegaskan Rocky, bahwa keberangkatan Keuchik keluar daerah adalah atas inisiatif mereka sendiri, namun sayangnya mereka menggunakan dana desa.

Baca Juga :  Dinas Koprasi dan UKM Sumenep Menggelar Pelatihan Singkat Handycraft Dari Kulit Jagung

“Saya tidak ingin hal ini menjadi temuan penyimpangan keuangan desa, karena dipergunakan dengan aturan yang tidak jelas, dana itu harus di pertanggung jawabkan,” tegas Rocky.

Rocky juga mempertanyakan dasar keberangkatan sejumlah Kepala Desa itu, apalagi untuk pelatihan di Banda Aceh, uang yang di keluarkan cukup besar, tukas Rocky.

Sementara Kasubid Validasi Dana Desa di BPMKS aceh Timur saat itu, T Zulfahmi mengatakan bahwa pelatihan BUMG  ke Banda Aceh waktu itu merupakan inisiatif para Keuchik. Mereka menjumpai pelaksana tugas Bupati Aceh Timur untuk dapat menyelenggarakan pelatihan tersebut.

“Kami sarankan agar sisa anggaran itu di gunakan pada Tahun 2017, namun atas inisiatif ketua Forum Keuchik maka di mediasilah agar dapat di lanjutkan kegiatan nya,” ujar Fahmi, Jum’at (23/3).

Baca Juga :  Perwakilan SKK Migas Pertamina EP dan EMCL Cepu, Berikan Sosialisasi Tentang Migas Bagi Pelajar SMA/SMK di Blora

Di tempat terpisah, Ketua  Forum Keuchik Aceh Timur, Mustafa  A Rani membantah pihak nya meminta pelatihan dengan biaya sebesar 12 Juta per desa, Bupati Aceh Timur kata Mustafa membatalkan rencana ini karena menghabiskan biaya begitu besar.

“Kami atas nama Forum Keuchik tidak pernah meminta kegiatan pelatihan di alihkan ke Banda Aceh Aceh, dan sangat sepakat agar kegiatan itu di batalkan, supaya uangnya dapat di alihkan dan di gunakan tahun ini,” kilah Mustafa, Minggu (26/3).

Mustafa malah balik menuding bahwa Forum Keuchik tandingan di Aceh Timur lah yang menjadi dalang kegiatan pelatihan di Banda Aceh tersebut.

“Hal ini di perparah dengan sikap oknum pejabat yang memanfaatkan forum Keuchik tandingan tersebut,” terang Mustafa A Rani.