Reporter: Liq
Sumenep, Senin 26/09/2016 (suaraindonesia-news.com) – Dinilai lemah dalam pengawasan terhadap lahan produktif, Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesi (PMII) Rayon Universitas Wiraraja (Unija) demo Kantor DPRD dan Kantor Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (26/9).
Sejumlah demonstran tersebut membawa alat-alat pertanian seperti cangkul dan poster bertuliskan kecaman.
“Lahan pertanian di Sumenep semakin menyusut sekitar 7.500 hektar setiap tahunnya akibat alih fungsi. ,” teriak Hakim, dalam orasinya.
Menurutnya, meski ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 tahun 2013 tentang RT, RW, dinilai tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Maka Disperta harus bertanggung nawab,” tambahnya.
Menanggapi masalah yang diutarakan oleh para demonstran, Kepala Disperta Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, menyatakan pihaknya akan melindungi lahan produktif.
“Secara teknis, lahan kita cukup produktif, dengan perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, alih pungsi lahan yang menyusut itu menjadi industri atau perumahan, sedangkan kebutuhan akan lahan juga meningkat,” jelasnya.

