SUMENEP, Minggu (29/09) suaraindonesia-news.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep terus berupaya melestarikan budaya lokal dengan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Dasar (SD). Acara yang digelar pada Sabtu (28/09/2024) di Gedung Ki Hajar Dewantara, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, bertujuan untuk memperkuat keberadaan bahasa Madura di kalangan generasi muda.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dispendik Sumenep, Ardiansyah Ali Shochibi, menjelaskan bahwa FTBI tahun ini menyajikan tujuh jenis perlombaan, termasuk pidato bahasa Madura, baca puisi Madura, mendongeng, lawakan tunggal, macapat, cerpen, dan carakan Madura.
“Lomba-lomba ini merupakan strategi penting dalam menjaga bahasa Madura agar tidak hilang di tengah arus modernisasi,” ujar Ardiansyah, Minggu (29/09/2024).
Sebanyak 136 siswa dari berbagai sekolah di wilayah Sumenep berpartisipasi dalam festival ini. Para peserta telah melalui proses seleksi mulai dari tingkat sekolah hingga kabupaten. Pemenang dari setiap kategori akan melanjutkan kompetisi ke tingkat provinsi dan berpotensi berlaga di tingkat nasional.
Kepala Dispendik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menambahkan bahwa FTBI bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan bagian dari program revitalisasi bahasa ibu. Menurutnya, festival ini menjadi sarana untuk mendorong siswa lebih kompetitif, kritis, dan kreatif dalam mengapresiasi serta mengembangkan bahasa Madura.
“Tujuan akhirnya adalah untuk mengasah bakat anak-anak dalam kerangka budaya lokal, sehingga diharapkan dapat melahirkan generasi yang cinta akan warisan budaya mereka,” kata Agus.
Lebih lanjut, Agus menekankan bahwa dampak positif dari festival ini bukan hanya diukur melalui hasil administratif, tetapi juga pada kontribusi generasi muda dalam melestarikan bahasa daerah.
“Kami berharap, melalui acara semacam ini, akan tercipta generasi emas pada 2045 yang memiliki kecintaan mendalam terhadap budaya lokal,” tutupnya.