SUMENEP, Kamis (01/09/2022) suaraindonesia-news.com – Dinas Koperasi UMKM dan Perindag Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengekspor 240 ton rumput laut sargassum kering ke China untuk yang pertama kalinya.
Chainur Rasyid, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindag Sumenep mengatakan, pengiriman atau ekspor rumput laut sargassum kering oleh PT Setera’ Ebumi Sumekar dari Kecamatan Batang-Batang merupakan ekspor pertama.
Ekspor perdana ini menandai berdirinya pijakan di pasar internasional bagi UMKM yang didukung oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
“Kami pemerintah daerah sangat mengapresiasi hal ini dan akan terus mendorong UKM untuk mengembangkan potensinya agar bisa eksis di Sumenep,” kata Chainur, Kamis (01/09).
Chainur mengungkapkan, apresiasi itu juga dihaturkan kepada PT Setera` Ebumi Sumekar yang tajam dan jeli dalam menangkap peluang dan mampu menciptakan lapangan kerja.
“Penting untuk menilai peluang pasar internasional. Produk yang dapat menembus pasar internasional berdampak lebih luas, dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, dan masyarakat dapat menjadi pemasok bahan baku,” terangnya.
“Sebagai pembina UMKM, kami akan terus membantu lembaga-lembaga yang membutuhkan,” jelas Chainur.
Menurutnya, tidak hanya PT Setera` Ebumi Sumekar tetapi juga para pelaku usaha lainnya akan terus berkembang. Pihaknya juga mengarahkan pembentukan koperasi untuk mewadahi seluruh pemangku kepentingan UMKM di Kabupaten Sumenep.
Diketahui, sargassum merupakan salah satu hasil laut yang tersedia di masyarakat. Sargassum diekspor ke China oleh salah satu UMKM di Sumenep untuk memenuhi kebutuhan kosmetik dan pupuk.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Heri Siswanto yang sebelumnya telah mengekspor daun kelor dan sekarang sargassum atas terobosannya,” ucapnya.
“Selain itu, kami siap mendukung kegiatan yang dilakukan, terutama yang berkaitan dengan fasilitas yang diperlukan. Akan diusulkan dalam APBD Perubahan 2022 atau akan diusulkan dalam APBD 2022,” kata Chainur lebih lanjut.
Di sisi lain, Manajer PT Setera Ebumi Sumekar Heri Siswanto mengatakan, sargassum yang diekspor adalah jenis sargassum berdaun lebar. Pihaknya mengungkapkan, pengiriman ke China memenangkan kontrak dua tahun hingga 240 ton per bulan.
“Kami punya kontrak dua tahun dan kami akan mengirimkannya bersama dengan sargassum kayu keras. Sekarang kami mengirim pasar ke China dan masih ada permintaan,” katanya.
Soal sumber bahannya, Heri Siswanto mengaku tidak masalah karena sargassum banyak ditemukan di perairan Kepulauan Kengean.
“Sargassum berdaun lebar melimpah dan terbesar di seluruh perairan Kepulauan Kangean. Di Masalembu, Raas dan Sapudi daunnya lebih kecil. Sargassum ini tumbuh cepat dan kami beli dari nelayan setempat,” pungkasnya.
Reporter : Ari
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam
