Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

Dinas Koperasi Dan UMK Kota Bogor Tingkatkan Pembinaan, Berikut Strateginya

Avatar of admin
×

Dinas Koperasi Dan UMK Kota Bogor Tingkatkan Pembinaan, Berikut Strateginya

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Koperasi dan UMK Kota Bogor DRS. Anas S Rasmana MM
Kepala Dinas Koperasi dan UMK Kota Bogor, DRS. Anas S Rasmana, MM

Reporter: Iran G Hasibuan
Bogor, Senin (05/06/2017) suaraindonesia-news.com – Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Kota Bogor melakukan strategi peningkatan pembinaan melalui coaching clinik.

Adapun strategi yang dilakukan adalah mendiagnosa gejala masalah yang tepat, mencari solusi pemecahan masalah dengan inovasi.

“Kita pastikan kondisi yang diinginkan, dukungan dari stakeholder internal dan external dan komitmen yang tinggi,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Drs Anas S Rasmana MM kepada suaraindonesia baru-baru ini.

Menurutnya, untuk kondisi koperasi saat ini dari jumlah koperasi 750, yang aktif hanya 41% (307 koperasi), sedangkan yang tidak aktif berjumlah 45.

“Koperasi yang berpotensi tidak aktif sekitar 338 dan koperasi yang berpotensi aktif hanya 60,” sambungnya.

Dikatakan Anas, untuk kondisi UMK sendiri, dari jumlah UMK sebanyak 16000 yang aktif hanya 8602 sementara yang tidak aktif berjumlah 13904 dan yang kurang aktif berjumlah 1200 ujarnya.

Baca Juga :  Seriusi Pembuatan Dokumen Surat Tanah, BPN Kota Bogor Koordinasi Dengan Camat

Oleh karena itu Dinas Koperasi dan UMK Kota Bogor akan melakukan pemulihan melalui coaching Klinik Koperasi dan UMK dengan cara pemulihan internal dan eksternal.

Adapun cara pemulihan internal kata Anas, harus mengetahui permasalahan koperasi dan UMK secara detail dan teknis, fokus dan relevannya program kegiatan dalam melakukan pembinaan.

“Targetnya agar terjalin komunikasi dan kerjasama yang strategik dan mendorong peningkatan SDM pada Dinkop dan UKM,” tegasnya.

Sedangkan cara pemulihan dengan eksternal dengan meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi dan UMK, meningkatnya kompetensi dan kreativitas pengurus Koperasi dan UMK.

“Berjalannya manajemen Koperasi dan UMK, terjalinnya kerjasama antara koperasi, UMK dan dunia usaha lainnya serta meningkatkan kontribusi Koperasi dan UMK dalam serapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Ditambahkan pula, tujuan dari coaching clinic koperasi dan UMK terbagi tiga yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Baca Juga :  DD Suka Damai TA 2019 Berpolemik, Inspektorat Aceh Timur Kurang Tanggap

Untuk tujuan jangka pendek sampai dengan minggu ke tiga juli 2017 yaitu penyesuaian anggaran yang ada,dukungan dan komitmen stakeholder, naskah analisa kebutuhan kegiatan coching Klinik, tupoksi dan mekanisme kerja tim, klasifikasi koperasi dan UMK dan ujicoba CK.

Sedangkan untuk tujuan jangka menengah sampai akhir 2017 adalah perwali coaching, belanja SKPD pada Koperasi dan UMK 10% UMK, anggaran perubahan coaching kegiatan klinik, launching CK dan IUMK, kegiatan Coaching Klinik, evaluasi kegiatan dan usul anggaran 2018.

Serta tujuan jangka panjang adalah anggaran kegiatan, penetapan Koperasi dan UMK yang mendapatkan program Coaching Klinik, naskah revisi standar kebutuhan.

“Mekanisme kerja dan jadwal kegiatan, Revisi SK tim CK, louncging Bazar Online, sosialisasi perwali tentang kewajiban SKPD 10%, Revisi Perda PKL dan UMK serta pelaksanaan kegiatan Coaching Klinik,” pungkasnya.