Reporter: Mustain
Bojonegoro, Rabu 28/09/2016 (suaraindonesia-news.com) – Kasih sayang seorang ibu bisa mengalahkan segalanya bagaimana besar dan mulianya hati wanita yang melahirkan setiap manusia ke muka bumi ini.
Namun hal itu seakan akan tidak berlaku bagi Mukinah (46) warga Dusun Mruwut RT 03 RW 02 Desa Semambung, Kecamatan, Kanor Kabupaten Bojonegoro.
Betapa tidak, anak kandungnya sendiri yang bernama Cusnul Yakin (11) dikurung oleh Mukinah, tidak boleh sekolah. Mirisnya lagi, anak tersebut dikurung dengan seekor kucing.
Mendengar kabar tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Semambung Kecamatan Kanor siang tadi, Rabu (28/9/2016) langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa Semambung untuk mengklarifikasi kebenaran berita itu.
“Saya bersama Babinsa langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa,” terang Aiptu Bambang Sugianto Bhabinkamtibmas Desa Semambung.
Setelah melakukan pertemuan di kantor Kecamatan Kanor yang diikuti juga oleh Camat Kanor, Kepala Puskesmas dan UPTD Pendidikan Kanor akhirnya tim tersebut sepakat untuk berkunjung kerumah Mukinah.
“Kami juga melibatkan Puskesmas karena diduga Ibu Mukinah mengalami gangguan jiwa,” jelas Aiptu Bambang Sugianto.
Sesampainya di rumah Mukinah, rombongan yang dipimpin langsung oleh Camat Kanor tersebut disambut baik dan Mukinah menjelaskan alasannya kenapa anaknya tidak boleh sekolah dan dikurung di ruangan bersama seekor kucing.
“Saya tidak punya biaya sekolah pak, supaya Cusnul tidak nakal saya kurung,” tutur Mukinah dengan nada datar.
Namun setelah mendapatkan penjelasan dari Camat Kanor, Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas Desa Semambung akhirnya Mukinah mau melepaskan anaknya untuk bisa hidup normal seperti anak anak lainnya dan bisa bersekolah.
“Alhamdulillah akhirnya ibu Mukinah mengerti setelah saya rayu, nanti biaya sekolah yang nanggung saya pribadi,” jelas Neni, Kepala Desa Semambung.
Cusnul Yakin, yang awalnya sedih sekarang bisa tersenyum. Kondisinya yang setiap hari makan sepiring dengan seekor kucing kini tidak akan lagi ia alami. Kondisi Mukinah yang mengalami gangguan jiwa akan mendapatkan perhatian khusus sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali.
“Dulu suaminya juga diusir, kita akan mengawasi bu Mukinah bersama-sama,” tegas Kepala Desa Semambung Neni.