Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Dikabari kalau Para Kepala desa (kades) di kota Batu menolak Program Agraria Nasional (Prona) atau yang biasa disebut sertifikat massal, Ferry Mursyidan Menteri Agraria Dan Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Tidak mempercayainya
Ia beralasan, Karena program tersebut sudah berjalan 96 persen, selain itu program tersebut diperuntukan untuk masyarakat itu adalah memberikan keringanan pada masyarakat khususnya petani yang berada di desa, program tersebut pemerintah telah memberikan subsidi. Dengan harapan agar dapat meringankan beban masyarakat.
Tidak percayanya penolakan oleh para kades itu disampaikan Ferry usai membuka seminar pemetaan pertanahan yang baik, dengan tema Mewujudkan pembangunan berkelanjutan pengelolahan administrasi pertanahan yang baik di Club Bunga, Kota Batu Jawa Timur, Kamis (19/11/2015)
Dihadapan wartawan, Akademisi, kepala Badan informasi Geopasial, dan Ikatan Suvayer Indonesia (ISI) dan Mahasiswa ITN Malang, Ferry secara tegas menuding pernyataan itu salah, karena program prona itu sudah berjalan sesuai target, malah sekarang ini program tersebut sudah berjalan 96 persen dan banyak masyarakat program tersebut untuk dilanjutkan.
Ia tidak yakin, program untuk membantu para petani itu ditolak oleh kepala desa, “Kalau ada kepala desa yang menolak yang dialihkan saja kepada desa lain, karena banyak desa-desa itu yang sangat menantikan kehadiran program tersebut” Kata Dia
Kalau memang benar adanya informasi itu kata dia, pemerintah akan terus melanjutkan program prona ini hingga 100 persen tuntas. “Bila ada penolakan oleh kepala desa dan warga kemungkinan mereka dilatarbelakangi pada unsur politis “ kata Ferry
Seperti diketahui, Asosiasi Petinggi dan lurah (APEL) se kota Batu ini belakangan menolak program pemerintah pusat itu karena program tersebut dinilai rawan dimainkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan lawan politik, mereka lebih memilih program lain yang tidak gampang ditumpangi Politik. (Adi Wiyono).