Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Seorang pengamat dan ahli geografi politik Indonesia asal amerika serikat, Benedict Richard O’Gorman Anderson ini Minggu (12/12/2015) dini hari tewas di kamar Hotel Orchid Kota Batu. Namun penyebab kematian Benedict Anderson (79) yang dilahirkan di Kunming, Tiongkok ini diduga akibat serangan jantung.
Dari beberapa keterangan saksi yang diperoleh dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi belum menemukan adanya tanda-tanda penganiyaan atau tindakan kriminalitas, namun demikian polisi akan terus melakukan penyelidikan penyebab kematian Benedict Anderson.
Kabag Humas Polres Batu, AKP Waloyo mengatakan dari beberapa keterangan saksi yang juga orang terdekat bahwa penyebab kematian Benedict Anderson itu akibat serangan jantung, karena orang tersebut memiliki riwayat dan pernah mengindap penyakit jantung.

Menurut Waloyo, Anderson menempati salah satu kamar hotel besama Edward salah satu asistennya yang ada di Indonesia dan sopirnya Wagito. Namun Edward dan Wagito tidak menyangka kalau laki-laki yang sempat terbangun untuk ke kamar kecil dan kemudian melanjutkan tidurnya, namun dalam kurun 10 menit dia mendengkur (ngorok keras).
“Suara ngoroknya yang sangat keras dan tidak biasa itu membuat Edward dan wagito curiga, keduanya berusaha membangunkan, namun tidak direspon Anderson” Kata Waloyo saat ditemui usai Olah TKP, Minggu (12/12/2015) sore.
Lanjut dia, Karena Anderson tidak kunjung bangun. Keduanya lansung menghubungi front office hotel, kemudina pihak hotel menghubungi RS Baptis Kota Batu. Dalam leadaan badannya sudah membiru laki-laki ini langsung dibawa ke ruang UGD RS Baptis Batu,
“Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, badanya yang sudah membiru itu di cek jantungnya ternyata sudah tidak berfungsi, dokter menyatakan sudah meninggal” kata Waloyo.
Kemudian Polisi menyarankan untuk dilakukan Otopsi, namun keluarga tidak mengijinkan karena yang bersangkutan memiliki riwayat sakit jantung, jantungnya sering kambuh. Setelah dinyatakan meninggal jenasah Anderson disemayamkan di Adiyatsa Jalan Demak Surabaya.
Kedatangan ke kota Batu, kata Waloyo, hendak berwisata dan menikmati udara sejuk di kota Batu setelah melakukan Lunching Buku Anarkisme dan nasionalisme di Yogyakarta. Dan memperkenalkan buku Imagined Communities
Selain ia ahli geopolitik juga dijuluki sebagai pengamat dan ahli kajian Indonesia asal Amerika, Semasa hidupnya, beberapa karya Ben Anderson menjadi rujukan para akademisi dan mahasiswa di Indonesia seperti Java in a Time of Revolution, Debating World Literature, Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia, dan Imagined Communities.
Analisis dan pandangan-pandangannya yang kritis menyebabkan selama bertahun-tahun Anderson dilarang masuk ke Indonesia oleh pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Baru setelah Soeharto jatuh dari panggung kekuasaannya, Anderson dapat kembali lagi berkunjung ke Indonesia, Dalam kunjungannya ke Indonesia Setiap tahunnya dilakukan dua kali yakni Mei dan Desember. (Adi Wiyono)













