Reportar: Adi Wiyono
Kota Batu, suaraindonesia-news.com – Aktivis Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) Kamis (9/6/2016) siang mendatangi pos polisi di alun – alun kota Batu, Kedatangan aktivis JKJT ini untuk meminta penjelasan terkait adanya pelecehan yang dilakukan oleh oknum Satlantas Polrest Batu terhadap siswa SMK kota Malang yang terjaring razia polisi.
Tedja Bawana, koordinator JKTJ mengatakan bahwa kehadirannya bersama korban pelecehan Seksual pelajar SMK di Kota Malang berinisial DSS ke Pos Lantas alun-alun kota Batu untuk meminta klarifikasi terkait asusila verbal yang di lakukan oknum satlantas tersebut.
“Saya kesini ingin tahu siapa sebenarnya yang melakukan pelecehan seksual terhadap siswi SMK itu, dan saya minta kasus ini untuk diproses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” jelasnya.
Tedja Guna mengetahui secara jelas aktivis jaringan kemanusian jawa timur. Tedja bersama korban melakukan pertemuan dengan Satlantas Polrest Batu, SKP Inggit Prasetyanto dan Kasubag Humas Polrest Batu, AKP Waluyo di pos polisi alun – alun Batu.
Pasalnya, akibat perlakuan tersebut, korban merasa trauma dan akhirnya melaporkan masalah ini ke aktivis JKJT Usai melakukan mempertemukan antara korban dan pelaku.
kata Tedja bahwa adanya pelecehan tersebut sudah di akui oleh pelaku dan untuk kasusnya akan di serahkan ke pihak internal polrest Batu
Sementara itu Kasubag Humas Polres Batu AKP waluyo membenarkan jika masalahnya sudah di jelaskan dan oknum Satlantas Polres Batu tersebut juga sudah mengakuinya dan meminta maaf dan kini Polres Batu akan melakukan proses hukum kepada anggotanya Setelah usai melakukan pertemuan dengan para pejabat di internal Polrest Batu, korban yang di dampingi aktivis JKJT meninggalkan Pos polisi di alun – alun kota Batu.

