MUARA ENIM, Selasa (28/06/2022) suaraindonesia-news.com – Miris saat melihat kejadian di Desa Ulak Bandung, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, yang mana seharusnya mobil ambulance cepat sampai ke Rumah sakit namun terhambat saat mengantar pasien, dikarenakan tiba tiba ambulance nya mogok di tengah jalan, diduga karena mobil ambulance kurang perawatan.
Hal itu di alami keluarga pasien Evi pada hari Senin (28/06/2022) sore, dan harus ganti mobil angkutan.
Kakak pasien yang sekaligus sopir ambulance itu mengungkap rasa kekecewaannya kepada pemerintah Desa, yang mana seharusnya mobil ambulance itu harus stand by 24 jam dalam keadaan baik untuk mengakut pasien ke Rumah sakit, sayangnya mobil tersebut tidak bisa di gunakan dengan layak.
“Sangat miris, masak mobil yang baru belum genap 3 tahun tapi sudah mogok, bensi dak katek (tidak ada bensi), kalau mau di hidup kan harus dorong dulu. Saran dari kami mobil ambulance selalu standby jika bisa penempatan mobil ambulance nya di Puskesmas biar tenaga kesehatan nya bisa melengkapi apa yang kurangan dari ambulans itu,” Ungkap kakak pasien yang enggan disebutkan nama nya.
Ia juga menambahkan kalo mobil ambulance itu di pergunakan sebagai mana poksi nya dan di rawat sebaik mungkin mengingat keperluan masyarakat yang mendadak bukan di rencanakan.
“Mobilnya juga seharusnya di pergunakan sebagai poksi jangan di pergunakan selain untuk mengangkut pasien dan di rawat agar mobil ambulance itu sehat terus saat mau di gunakan tidak ada kendala,” ujarnya kepada media.
Kepala Desa Ulak Bandung Nopiansyah S. Pd saat di konfirmasi melalui what’sapp mengatakan bahwa masalah ini ia hanya menjawab dengan singkat “siapa yang membawa nya,” ungkapnya sungkat.
Beda dengan yang diungkapkan kadin PMD Kabupaten Muara Enim, ia sangat menyayangkan soal kejadian ini, ia berjanji akan menkonfirmasi langsung kepada kepala Desa dan ia juga menjelaskan bahwa aturan prinsip perawatan mobil ambulance itu sudah dianggarkan setiap masing-masing Desa melalui APBD.
“Prinsipnya Anggaran untuk perawatan mobil ambulan Desa dianggarkan oleh masing-masing Desa di APBD Desa, termasuk untuk operasional sopir dan para medisnya. Untuk kejadian ini akan kami konfirmasi lebih lanjut dengan kades,” ungkap Rusdi melalui pesan WhatsApp. Selasa (28/06/2022).
Ia juga menghimbau kepada seluruh kepala Desa agar bisa memanfaatkan poksi mobil ambulance sebagaimana mestinya.
“Ini menjadi perhatian para kades agar dapat memfungsikan kendaraan tersebut sesuai peruntukannya dan lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas kadin PMD.
Reporter : Deny R
Editor : Redaksi
Publisher : Romla