Sumenep, Suara indonesia-News.Com – Gara-gara berebut air untuk mengairi sawah, Sahid (57), warga Dusun Gempong, Desa Giring, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. tega membelah kepala Hasim (50), yang tak lain adiknya sendiri.
Peristiwa tragis yang menimpa kakak beradik tersebut, bermula saat korban yang bertugas sebagai ulu banyu, didatangi pelaku, sambil meneteng cangkul ditangan.
Taklama, pelaku yang masih kakak korban, menanyakan sikap adiknya sebagai ulu banyu, yang dianggap tidak adil dalam membagikan air di kampungnya.
Karena korban merasa tidak bersalah dalam membagikan air kepada warga, membantah tudingan kakaknya itu.
Akibatnya pelaku berang, dan melemparkan cangkul yang dibawanya, ke kepala korban hingga terbelah, dan harus di rujuk ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Moh. Anwar Sumenep, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas Manding.
Bukan cuma kepalanya saja yang terbelah, bahkan akibat lemparan cangkul kakaknya, kaki sebelah kiri luka yang cukup parah.
“Sebelum terjadi penganiayaan, antara pelaku dan korban sempat cekcok mulut. Tapi karena keduanya tidak ada yang mau ngalah, maka terjadilah peristiwa berdarah itu,” kata AKP Sumaryono, Kapolsek Manding, Minggu (22/11/2015).
Menurutnya, peristiwa berdarah kakak beradik tersebut, diduga karena persoalan air didaerahnya. Kebetulan korban menjabat sebagai ulu banyu, yang bertugas membagikan air pada warga.
Namun kakak korban tidak puas dengan kinerja adiknya, yang dianggap kurang adil dalam membagi-bagikan air. Sehingga mereka berdua cekcok dan terjadilah penganiayaan.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Karena usai melempar cangkul pada korban, pelaku langsung kabur.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. Karena usai melakukan penganiayaan pelaku langsung kabur,” bebernya.(jar/liq)