GUNUNGSITOLI, Senin (12 Desember 2017) suaraindonesia-news.com – Beredar di dunia maya serta di pemberitaan online tentang dirinya (Kristian Halim-red) dituduh melakukan penganiaya atas Mr. X (namanya disamarkan) di sekitar dermaga TPI Kota Gunungsitoli Kristian Halim membantah serta menuduh X memfitnah dirinya.
Kepada awak media ini Kristian Halim atau yang sering di panggil Wilson itu sangat menyesali para pemfitnah dirinya, berikut penjelasan Wilson atas tuduhan kepadanya.
“Sekitar pukul 00:30 WIB, 11 Desember 2017 saya bersama dua teman saya Boy Sarumaha dan Buala Nazara melintas di dermaga TPI Kota Gunungsitoli dengan mengendarai (saya bawa mobil, boy sarumaha membawa mobil dan Buala Nazara mengendarai Sepeda motor). Kami berhenti di dermaga TPI dan bertemu dengan X. Saat itu X sedang berbicara dengan sejumlah Polisi. Kemudian saya izin sama polisi untuk berbicara empat mata dengan X,” tutur Kristian Halim.
Lebih lanjut Kristian menjelaskan kebersamaan dengan X. bahwa dirinya bersama X berbicara empat mata terkait rencana X akan melakukan unjukrasa di tempat usaha milik saya.
“Saya dengan X sudah lama kenal, saya berbicara seperti teman sendiri dengan mengatakan, X (saya memanggilnya) kok tega sekali sih sama saya. Padahal kita telah berteman lama,” terangnya.
“Setelah berbicara dengan X, saya langsung pulang kerumah tanpa melakukan penganiayaan,” imbuh Kristian.
Kristian juga menyampaikan sikapnya atas media dan X atas tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Atas pemberitaan di media serta tuduhan X itu, dirinya merasa keberatan karena itu fitnah yang dituduhkan kepada saya.
“Bagaimana mungkin saya melalukukan penganiayaan kepada X sementara disana ada sejumlah polisi yang melihat kami,” tuturnya.
Selain itu ada sejumlah orang (saksi) disekitar lokasi yang melihat saya dan X sedang berbicara tanpa melakukan penganiayaan.
“Salah satu saksi yang ada di lokasi saat itu Markus Hulu,” jelas Kristian.
Maka atas pemberitaan fitnah dan tuduhan X tersebut ia berencana melaporkan media tersebut kepada dewan pers dan penegak hukum, tutur Kristian mengakhiri. (T2g/Jie)
