Diatas Terowongan Galian Pasir, 50 Persen Rumah Warga Dalam keadaan Bahaya - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Diatas Terowongan Galian Pasir, 50 Persen Rumah Warga Dalam keadaan Bahaya

×

Diatas Terowongan Galian Pasir, 50 Persen Rumah Warga Dalam keadaan Bahaya

Sebarkan artikel ini
P3010183
3 rumah warga yang ditelan bumi atau ambles

Reporter : Adi Wiyono

Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com –  Rumah Warga  yang berda  di  RW 08 Dusun Jeding  desa/kecamatan  Junrejo Kota Batu, 50 persen dalam kondisi bahaya, pasalnya  50 persen  rumah milik warga itu  diatas terowongan  galian pasir  yang dilakukan oleh warga setempat sekitar tahun 1970  an dan tahun 1980 an.

Kepala desa Junrejo Andi Faisal  saat ditemui, Rabu (2/3/2016)  mengatakan bahwa  tempat tinggal milik warga RW 08 , sekitar 50 persen  posinya dalam keadaan bahaya karena  rumah yang ditemapatinya itu dibawahnya terdapat galian pasir  luas dan memanjang, sehingg bila terjadi gempa, hujan deras dan terjadi getaran cukup besar  akan selalu mengancam seperti yang terjadi di Rt 04 RW 08, Selasa (1/3/2016) dini hari lalu.

“Di  RW 08 itu  banyak terowongan-terowongan yang digali oleh warga dengan maksud  menggali pasir   sejak puluhan tahun lalu, hal ini rawan ambles bila terjadi getaran atau hujan deras” kata Andi Faisal

Baca Juga :  Legislator Cantik Ini Berharap Pers Tetap Independen

Untuk itu kata dia, warga di RW 08 itu harus selalu waspada  akan terjadinya bencana, tanah ambles dan longsor, namun demikian  dirinya tetap berharap warga didesanya selalu diberi keselamatan dan jauh dari musibah.

Sementara itu menyikapi bencana tanah ambles di Rt 04 RW 08  Dusun Jeding desa Junrejo,  Pemkot Batu  untuk berikutnya,  akan segera melakukan pemetaan terhadap bekas galian pasir yang mengakibatkan tanah amblas  di kawasan  tersebut.

“Pemetaan ini   dilakukan agar Pemkot Batu mengetahui luas dan arah bekas terowongan  galian pasir  agar antisipasi tanah amblas bisa di lakukan  sedini mungkin” Kata Camat junrejo  Muhammad Adhim.

Selanjutnya, kata dia,  pihaknya akan melakukan  memetakan terowongan bekas galian pasir untuk mengetahui luas dan arah terowongan bekas galian pasir yang sudah puluhan tahun tidak berfungsi agar masyarakat  mengetahui apakah rumah yang dihuninya itu diatas terowongan atau tidak

“Dalam waktu dekat ini  kami  akan mengundang semua tokoh masyarakat Jeding dan para pelaku sejarah yang mengetahui sejarah penggalian pasir pada tahun 1970 atau 1980 an,  sampai dimana galian pasir itu. Data itu yang kami perlukan untuk melakukan tindak lanjut berikutnya

Baca Juga :  DPRD Deli Serdang Setujui Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022

Sementara paska bencana tanah ambles , Kata  adhim, Pihak  Pemkot Batu  dan  Badan Penangulangan bencana Daerah  (BPBD)  kota Batu terus melakukan berbagai tindakan,  salah satunya dengan menguruk atau menimbun bekas lubang yang amblas  di rumah empat kepala kekuarga  (KK).

Pengurukan  di areal bekas tanah ambles itu di lakukan agar bekas lubang bisa di ratakan agar warga di sekitar lokasi tidak kwatir lagi akan terjadi tanah amblas seperti yang terjadi selasa kemarin itu.

Dari pantauan di lokasi  BPBD kota Batu mengerahkan alat berat untuk menutup bekas tanah amblas bekas galian pasir puluhan tahun lalu.

Ia juga  menyatakan hingga sekarang ini  sudah 13 truk material tanah sudah di uruk atau di masukan untuk menutup lubang bekas tanah amblas tersebut.