Sumenep, Sabtu 24/9/2016 (suaraindonesia-news.com) – Di hari tani nasional (HTN), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pergerakan Mahasiswa Pertanian (FPMP) adakan aksi seruan moral, Sabtu (24/9/2016) di areal Taman Adipura Sumenep, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan bahwa lahan produktif yang ada di Sumenep sudah semakin menyempit akibat keserakahan para tuan-tuan tanah, mereka membeli tanah kepada para petani untuk dibangun perumahan-perumahan yang akan berdampak negatif seperti terjadinya banjir karena tidak adanya penyerapan.
“Lebih miris lagi, ketikan lahan pertanian sudah banyak yang dibangun perumahan, maka petani akan bercocok tanam dimana dan anak cucu kita akan makan apa 10-20 tahun yang akan datang, masak pemerintah harus mengekspor beras dari luar negri, sedangkan tanah kita subur, tanah kita adalah tanah surga,” kata Fatoni, korlap aski.
Menurutnya, masyarakat mau bercocok tanam apapun pasti tumbuh ditanah Indonesia, “Kami mengutuk investor asing yang semenah-menah membeli tanah untuk dijadikan tambak di daerah pantura,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki beberapa tuntutan kepada pemerintah, diataranya, meminta pemerintah melindungi tanah Sumenep dengan segera membentuk perda yang mengatur tentang perlindungan tanah, kemudian meminta pemerintah untuk melindungi tanah produktif dengan RTRW yang tidak berpihak kepada tuan-tuan tanah.(Zaini)













