Di Bogor Raya PPDB Online Setiap Tahun Bermasalah, Ini Penyebabnya - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Di Bogor Raya PPDB Online Setiap Tahun Bermasalah, Ini Penyebabnya

×

Di Bogor Raya PPDB Online Setiap Tahun Bermasalah, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
IMG 20190710 180619
Ketua Pokjawan Kota Bogor Ahyar Matondang saat wawancara dengan wartawan

BOGOR, Rabu (10/07/2019) suaraindonesia-news.com – Hampir setiap tahun, penerimaan siswa baru baik SMPN maupun SMAN dan SMKN di Bogor Raya (Kata dan Kabupaten Bogor) senantiasa bermasalah.

Pemerintah di kedua daerah itu, nyaris tak berdaya atas keluhan warga kotanya

“Salah satu penyebabnya, jumlah SMPN tak seimbang dengan jumlah SMAN dan SMKN baik di Kota maupun Kabupaten Bogor. Sehingga permasalahan tersebut menjadi perbincangan hangat dan hujatan sengit oleh warga Kota maupun Kabupaten Bogor,” kata Pengamat Kebijakan Publik H. Deden saat anjang sono dengan para kuli tinta di kantor Pokja Wartawan Kota Bogor, Rabu (10/07).

Baca Juga :  Peringati HUT ke-71 Penerangan Angkatan Darat, Pendam XII/Tpr Ziarah ke Taman Makam Pahlawan

Menurutnya, keluhan PPDB ini tidak pernah mendapat solusi yang tepat, baik dari Pemkot maupun Pemkab Bogor. Sehingga nyanyian sumbang para orang tua nyaris diabaikan oleh Pemkot maupun Pemkab Bogor.

“Baik Pemkot maupun Pemkab tidak pernah ada upaya untuk menambah sekolah baru dan yang ada merehab sekolah yang sudah ada,” kata H. Deden.

Akibatnya, keluhan warga tentang PPDB terutama tingkat SLTA senantiasa menuai masalah yang tak terpecahkan.

Ditempat yang sama, ketua Pokja Wartawan Kota Bogor Ahyar Matondang menyampaikan bahwa kebijakan pusat tentang pendidikan sangat merugikan daerah. Dengan adanya sistem PPDB jarak zona, dibagi menjadi zona kombinasi, zona ketem, zona ABK, zona prestasi SHUN, zona prestasi non SHUN dan perpindahan dibagi berdasarkan presentasi berdasarkan ketentuan pemerintah pusat yang berakibat menjadi carut marut.

Baca Juga :  Ditengah Wabah Corona, Banyak Warga Jual Masker

“Siswa yang tamatan SD, berada jarak tempat tinggal yang tidak jauh dari titik sekolah terhapus dengan adanya zona prestasi. Yang jadi pertanyaan kemana anak harus sekolah?dengan penuh bahasa berharap, Ahyar meminta kebijakan pemerintah pusat dikaji ulang,” harapnya.

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Amin
Publisher : Mariska