PendidikanRegional

Di Blora, Pasien Covid-19 Diambil Paksa

Avatar of admin
×

Di Blora, Pasien Covid-19 Diambil Paksa

Sebarkan artikel ini
IMG 20200616 181351
Keluarga Pasien Covid-19 di klinik Bhakti Padma, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Prov. Jawa Tengah mengambil membawa pulang paksa keluarganya yang dirawat. Selasa (16/6/2020).

BLORA, Selasa (16/6/2020) suaraindonesia-news.com – Klinik Bhakti Padma Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, dipadati ratusan orang keluarga pasien covid-19, mereka memaksa membawa keluarga mereka yang dirawat di Klinik setempat. Selasa (16/5/2020).

Direktur RSUD dr. Soetijono Blora, dr Nugroho Adiwarsono, Sp.OG membenarkan, jika kedatangan mereka meminta agar pasien yang masih dirawat di klinik Bhakti Padma untuk dipulangkan.

Menurut dia, bahwa pihak keluarga meminta paksa, agar pasien baik yang masih positif hasil Swab ataupun yang sudah negatif Swab untuk dirawat dirumah.

Dia mengaku sudah memberikan penjelasan dan pengertian kepada mereka, bahwa membawa pulang pasien yang masih positif Swab sangat membahayakan dan menghawatirkan. Namun mereka tetap meminta paksa agar pasien itu dibawa pulang.

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI Ke 75, Kapolda Kaltim Gowes Sepanjang 115 Kilometer

“Apapun syaratnya mereka menyanggupi. Ya mau gimana lagi, dari pada terjadi keributan. Kita perbolehkan,” Jelasnya.

Dia berpesan, agar pihak keluarga dan pasien saat dirumah untuk menjalankan protokol kesehatan. Antara lain memakai masker setiap hari dan menjalankan isolasi mandiri selama hasil tes Swab masih dinyatakan positif. Hal itu perlu dilakukan agar mencegah penyebaran penularan virus.

Dijelaskan, total ada 14 pasien dari klaster Temboro yang dirawat di klinik Bhakti Padma. 11 orang masih dinyatakan positif Swab dan 3 orang sudah dinyatakan negatif Swab. rata – rata usia santri yang dirawat disana usia 13 – 17 tahun.
Perwakilan keluarga penjemput pasien, Hamid Isman Aziz, kepada wartawan dia menyampaikan, bahwa perawatan di klinik tersebut sudah cukup lama.

Baca Juga :  PMI Apresiasi Para Sukarelawannya di Bali

“Ada yang 1 bulan, ada yang 2 bulan, dan ada yang 40 hari,” katanya.

Sehigga warga berniat memaksa untuk mengambil anak-anaknya yang dirawat. Sebagai penengah yang ditunjuk oleh para keluarga, dirinya mengaku mencoba menenangkan. Dalam penjemputan itu tetap sesuai prosedur. “Sesuai dengan aturan pemerintah,” kata dia.

Sampai di rumah, nantinya juga menjalankan protokol kesehatan. Artinya tetap karantina, sesuai yang telah disepakati.

“Tetap menerapkan, phisycal Distancing,” ujarnya.

Reporter : Lukman
Editor : Amin
Publisher : Ela