Reporter: Ipung
Pati, 17/08/2016 (suaraindonesia-news.com) – 17 Agustus 2016 sang saka merah putih warnai nasionalisme yakni di desa Brati lereng pegunungan kendeng utara, disungai kedung jurug dukuh grasak dari desa Brati kecamtan kayen.
Upacara HUT RI ke 71 oleh warga JMPPK (jaringan masyarakat peduli pegunungan kendeng) yakni dari para petani tulen yang mendisklamirkan patriotisme dalam mengukuhkan kendeng lestari dari cengkraman pabrik semen.
2000 ribu warga petani turut ikuti upacara bendera, Kartini-kartini dari petani Pati yang selama ini digenjet dari polemik industri semen indonesia tak mau kalah dengan simpati rasa kebangsaannya melakukan upacara dialiran sungai kedung jurug dukuh grasak dari desa brati kec.kayen yakni aliran air dibantaran pegunungan kendeng pada pkl.08.00 wib dibawah korlap gunretno.
Sukinah dari Rembang (ibu kartini) menjadi pasukan pengibar bendera. Inspektur upacara Bambang Sutikno dari Desa Wukirsari. Komandan upacara Mbak Yu Ngadinah (Tambakromo).
Para petani dari beberapa kabupaten yakni Rembang, Pati, Blora, Grobogan bersatu di pegunungan karst Kendeng Utara yang menolak pendirian pabrik semen indonesia.
