BOGOR, Sabtu (22/09/2020) suaraindonesia-news.com – Di era new normal saat ini banyak wirausaha yang harus menutup usahanya karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir, tetapi ada pula yang menjadikan kondisi saat ini sebagai peluang usaha.
Oleh karena itu perlu adanya keberanian, kegigihan hingga usahanya berkembang dan untuk keberlangsungan usaha tersebut perlu adanya cara pembukuan yang harus diperhatikan dan sangat berpengaruh pada manajemen keuangan suatu usaha.
Melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) FEM IPB bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Sabtu (22/08) yaitu Pelatihan Manajemen Keuangan Usaha Kecil dan Mikro di Desa Pasarean oleh narasumber Hastuti, S.P, M.Si.
Dalam sambutannya, Hastuti menyampaikan, tujuan pembukuan dalam suatu usaha adalah mengetahui kondisi keuangan dari usaha yang sedang dijalankan dan mencegah terjadinya usaha bangkrut atau merugi.
“Ciri pengusaha yang memiliki jiwa wirausaha diantaranya memiliki keberanian, semangat yang tinggi, daya analisis yang baik, tidak berperilaku konsumtif, membuat dan melaksanakan keputusan dan pengabdian yang besar terhadap usahanya,” terang Hastuti.
Menurutnya, dalam manajemen keuangan UMKM perlu diperhatikan beberapa faktor yaitu memisahkan uang usaha dan uang pribadi, melakukan pembukuan, menggunakan sistem first in first out (FIFO) artinya produk yang pertama dibeli adalah produk yang pertama dijual, minimalkan piutang dan menghindari menumpuk barang.
Pelatihan yang dihadiri oleh ibu-ibu dari Desa Pasarean merasa antusias dengan adanya pelatihan tersebut, mereka mendapatkan ilmu baru dalam pengelolaan keuangan usaha yang sedang dijalankan.
Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Amin
Publisher : Ela













