Reporter: Roz
Grobogan, Senin 31/10/2016 (suaraindonesia-news-com) – Nampaknya masih dibutuhkan kerja keras oleh pemerintahan Jokowi-JK dalam memberantas para oknum yang selama ini asyik melakukan pungutan liar (Pungli) dalam setiap pelayanan publik.
“Pasalnya, ditengah upaya pemerintah tersebut, masih saja diwarnai aksi pungli yang dilakukan oleh para oknum di berbagai instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pelayanan publik”, terang Muhlisin Fahmi, SH., Tokoh masyarakat Gubug yang juga aktif dalam berbagai Lembaga pengawasan Tindak Pidana Korupsi di Jawa Tengah.
Menurutnya, sudah lama dirinya mengendus adanya dugaan pungli dalam pembuatan E-KTP di Kecamatan Gubug.
Hal tersebut juga sering digunjingkan oleh sebagian besar masyarakat Kecamatan Gubug akhir-akhir ini.
“Berulang kali saya juga telah menerima aduan dari masyarakat yang sedang mengurus E-KTP. Dimana ada oknum petugas pelayanan E-KTP yang diduga selalu menarik pungli pada masyarakat yang sedang mengurus E-KTP dengan dalih uang pulsa,” Ungkap Muhlisin pada awak media, Senin (31/10).
Ia menambahkan, ada seorang operator berinisial SL diduga sering bermain untuk memudahkan jadinya E-KTP.
Dalam melakukan aksinya, terkadang ia melakukan dengan modus nomor HP pemohon diminta untuk dicatat dalam buku yang sudah disiapkan di depan meja kerja.
“Agar pemohon bisa dihubungi melalui telepon atau SMS setelah KTP nya jadi. Kemudian pemohon diminta mengganti uang administrasi seiklasnya, dengan dalih sebagai ganti pulsa,” imbuhnya.
Dalam keterangannya, Muhlisin juga menyatakan, bahwa dengan menggandeng beberapa Lembaga Anti Korupsi Jawa Tengah Pihaknya akan segera melaporkan dugaan pungli tersebut dengan melibatkan para korban yang telah memberikan aduan kepada aparat yang berwenang, termasuk juga ke Bupati Grobogan dan Gubernur Jawa Tengah.
“Agar oknum tersebut bisa segera ditindak sebagaimana hukum yang berlaku,” sergahnya.
Menurut salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Gubug yang berinisial G, menyatakan bahwa sepertinya Teguh selaku Camat Gubug, sudah lama mengetahui hal tersebut.
“Namun pihaknya lebih memilih diam tanpa tindakan apapun,” jelasnya.
Sayangnya, sampai berita ini ditayangkan, Camat Gubug masih belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi terkait hal tersebut. Bahkan beberapa kali telah dicoba untuk dimintai konfirmasi melalui sambungan teleponnya.

