PAMEKASAN, Sabtu (20/9) suaraindonesia-news.com – Danramil 0826-10 Waru, Kapten Cke Heri Mulyono, menghadiri Seminar Kemerdekaan bertema “Bukit Binteng Waru, Saksi Sejarah Agresi Militer Belanda di Madura (Perang Kemerdekaan 1947)” yang digelar di Kecamatan Waru, Sabtu (20/9/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri Camat Waru Dwi Nurkholis Ikhwan, Pengasuh Yayasan Darul Amin Dr. Akhmad Zaki Abd Razak, M.Pd.I, Kepala Desa Waru Barat Abdussalam Ramli, narasumber Achmad Hamzah Fansuri Basar, S.Pd., M.A., Ketua Panitia Ach. Syamsul Bahri, S.Pd., moderator Lally Rahmawati, S.Sos., Batituud Koramil 10 Waru Pelda Johan Arif beserta anggota, Ketua PAC GP Ansor Waru Mohammad Lutfi, perwakilan Waru Community, tokoh pemuda, serta para siswa SMA sederajat se-Kecamatan Waru.
Dalam sambutannya, Kapten Cke Heri Mulyono menekankan pentingnya seminar tersebut dalam menumbuhkan kesadaran sejarah, terutama bagi generasi muda. Ia mengingatkan bahwa Bukit Waru, yang juga dikenal dengan sebutan Co’gunung atau Bukit Binteng (Maha Waru), merupakan saksi sejarah perjuangan laskar jihad melawan Agresi Militer Belanda I pada 7 September 1947, pasca-kemerdekaan Republik Indonesia.
“Melalui momen ini kita belajar bahwa para pendahulu telah berjuang dengan penuh pengorbanan melawan penjajah. Tugas kita sebagai generasi penerus adalah meneruskan jiwa patriotisme dan menumbuhkan rasa cinta tanah air, agar semangat perjuangan itu tidak pernah pudar,” tegasnya.
Seminar ini diharapkan menjadi sarana edukasi sejarah lokal sekaligus inspirasi bagi para pelajar dan pemuda Waru untuk menjaga nilai-nilai perjuangan, kebersamaan, serta semangat dalam mengisi kemerdekaan.