Reporter : Anwar
Denpasar, Selasa 13/9/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang di koordinir oleh Bank-Bank nasional tertentu yang kini sudah bergulir di tengah tengah masyarakat masih menjadi problem tersendiri bagi koperasi.
Pasalnya, target koperasi menurun di bidang kredit sudah mulai terlihat . oleh sebab itu sebagian menilai positif dengan program pemerintah tersebut akan tetapi sebagian menilai eksistensi koperasi masih di ragukan .
“Hal itu sudah mulai kami rasakan, di mana ada beberapa anggota koperasi yang memilih menutup kredit di KSU kami lalu meminjam dana di Bank yang menyalurkan KUR, “ Kata I Dewa Bagus Putu Budha, SE. MM, Ketua KSU Desa Pemogan, kepada Suara Indonesia, beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.
Ia menilai, bisa mengganggu target koperasi terutama pada realisasi kredit, namun pria yang merangkap sebagai ketua Dekopin Kota Denpasar tersebut tak bisa berbuat apa-apa karena menurutnya semua itu hak nasabah, bahkan dia tidak menyalahkan KUR sepenuhnya karena produk pemerintah adalah demi kepentingan masyarakat.
“Saya berkata demikian karena bisa jadi dana KUR yang di pinjam anggotanya kalau belum di pergunakan bakal di simpan di koperasi,“ ucap Dewa.
Meski demikian, sebagai pelaku koperasi serta ketua Dekopin Kota Denpasar, Dewa berharap agar pemerintah mengkaji kembali keberadaan KUR agar tidak saja di koordinir oleh Bank-Bank nasional tertentu akan tetapi di berikan terhadap Kopérasi yang memiliki kelayakan. dengan begitu kata Dewa eksistensi koperasi dapat di pertahankan.
