JEMBER, Sabtu (19/02/2022) suaraindonesia-news.com – Hari kedua J-Hur atau Jember Hadir Untuk Rakyat di Kecamatan Sumberjambe, Bupati Jember Hendy Siswanto bersilaturahmi dengan warga Desa Sumber Pakem, Sabtu (19/02/2022). Di sana, Hendy Siswanto ngobrol langsung dengan rakyatnya, menyerap apa yang dikeluhkan warganya dan mencarikan jalan atau solusi atas permasalahan tersebut.
Seorang warga setempat, Mahfud tampil ke depan, dia merupakan masyarakat milenial sumberpakem (MMS) yang menginginkan terciptanya Sumberpakem sebagai desa digital.
“Kami menginginkan Desa digital dimana seluruh pelayanan serba digital dan kami punya slogan pak Bupati, yaitu wes wayahe Judes atau Jember unggul desanya,” ungkap Mahfud kepada Bupati Hendy.
Menurutnya, pemuda Desa saat ini sudah setara dengan pemuda kota dimana sudah banyak yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, sehingga dirinya mengaku ingin berkontribusi bagi desanya.
Mahfud menyebut digitalisasi merupakan jalan yang tepat dalam mengembangkan Desanya, terlebih mempromosikan produk unggulan desanya melalui dunia digital.
Namun, Mahfud menyampaikan kendalanya yakni soal koneksi jaringan internet yang tidak lancar.
“Terkadang lancar, terkadang hilang. Ini perlu ditambahi tower (base transceiver station) di wilayah Desa kami,” ujar Mahfud.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan pembentukan Desa digital atau smart village memang menjadi program Pemkab Jember. Dia menyebut, saat ini pelayanan pemerintah sedang mempersiapkan terobosan pelayanan digital melalui SPBE atau Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik.
“Jadi melalui SPBE ini, ada aplikasi yang dapat diakses warga untuk pelayanan misal surat domisili usaha bagi yang punya usaha, cukup dari aplikasi, nah untuk tandatangan pejabatnya misal kades atau camatnya itu sudah menggunakan TTE atau tanda tangan elektronik sehingga meski pak kades bu kades dan camat meski ada di luar tetap bisa melayani warganya karena tandatangannya sudah elektronik,” ungkap Bupati Hendy.
Bupati Hendy menambahkan, untuk urusan digitalisasi, bukan hanya sarananya yang harus dipersiapkan, namun juga orangnya juga harus dipersiapkan sehingga memerlukan pelatihan dan sosialisasi baik dari sisi pejabat pemerintah dan masyarakat umum.
“Jadi tidak hanya sarananya seperti aplikasi yang smart, nah orangnya juga harus paham istilahnya smart people mendukung keberhasilan smart village nantinya, kalau ada aplikasinya namun warga belum mengerti caranya jadi sia-sia nantinya, Insya Allah sosialisasi dan pelatihan ini setahun lah maksimal,” sambung Hendy.
Sementara itu soal sinyal, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jember, Bobby A. Sandy menyampaikan untuk Desa Sumberpakem termasuk dalam desa dengan keterjangkauan sinyal yang lumayan kuat. Dia mengakui memang ada beberapa titik yang masih blank spot tidak dijangkau internet.
“Jadi pada 2021 itu ada 93 desa yang belum dapat sinyal, itu di 19 kecamatan. Dan sekarang sudah berkurang jadi 62 desa yang belum terkover sinyal, untuk wilayah Kecamatan Sumberjambe itu Desa Jambiarum, Gunung Malang, Randuagung dan Pringgondani,” urai Bobby.
Dia menyampaikan, infrastruktur internet akan terus ditingkatkan oleh Pemkab Jember dengan instansi terkait.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













