Covid-19 di Kota Probolinggo, 1 PDP Meninggal - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
PendidikanPeristiwaRegional

Covid-19 di Kota Probolinggo, 1 PDP Meninggal

×

Covid-19 di Kota Probolinggo, 1 PDP Meninggal

Sebarkan artikel ini
IMG 20200422 121813
Foto : Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Probolinggo dr. Abraar HS Kuddah.

PROBOLINGGO, Rabu (22/4/2020) suaraindonesia-news.com – Perkembangan Covid-19 di Kota Probolinggo sesuai data yang dipublish Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana per 21 April 2020 tercatat ada 230 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan rincian 56 masih dalam pemantauan dan 174 sudah selesai pemantauan.

Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 9 orang, terdiri dari 1 meninggal dunia, 7 dalam pengawasan dan 1 sudah sembuh. Sedang untuk pasien positif Covid-19 tetap 4 orang, 3 masih dirawat dan 1 sudah sembuh dan sudah dipulangkan.

Jubir Gugus Tugas Covid-19
Kota Probolinggo dr Abraar HS Kuddah, menjelaskan, satu PDP yang meninggal dunia seorang ABK (Anak Buah Kapal) yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak baik. Beberapa hari sebelumnya, ABK tersebut sudah pernah memeriksakan diri dan diketahui trombositnya 1 juta lebih. Kondisi trombosit tersebut di atas batas normal dan sangat tinggi. Oleh karena itu, ABK tersebut tidak boleh berlayar dan berdiam di kapal, jelas dokter Abraar, Selasa (21/4/20) malam.

Kemudian, lanjutnya, tiga hari berturut-turut sebelum meninggal, ABK tersebut mengalami batuk dan sesak nafas, kondisinya semakin menurun lalu dibawa ke RSUD dr Mohamad Saleh pada hari Senin (20 April 2020) sekitar pukul 21.30 WIB. Penanganan kesehatan secara Covid-19 sudah dilaksanakan oleh tim kesehatan. Termasuk melakukan foto rontgen.

Baca Juga :  Gugus Tugas Ambil SWAB Kontak Dekat Pasien COVID-19 asal OKI

dr. Abrrar jelaskan, informasi yang diperoleh, ditemukan pneumonia di pasien ABK yang meninggal tersebut. Namun belum diketahui apakah pneumonia itu karena bacterial (leukosit tinggi) atau viral (leukosit turun).

“Pneumonia dan sesak nafas adalah syarat khas tanda-tanda suspect COVID 19, tetapi gejala tersebut belum bisa menjadi patokan karena harus melakukan tes akurat yaitu swab,” bebernya.

Untuk itu kata Abraar, RSUD memastikan ABK tersebut masuk dalam PDP. Setelah hampir 5 jam lebih dirawat, kondisi pasien semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Tentang pemakaman ABK pada 21 April 2020 sekitar pukul 09.00 di TPU Kopian Barat, menurut Abrraar tetap menerapkan protokol kesehatan COVID 19 karena dicurigai dan masuk dalam PDP.

“PDP ABK merupakan suspect COVID 19 jika harus menunggu 2- 3 hari hasil swab maka kondisi mayat akan membusuk, sehingga PDP wajib dimakamkan sesuai protokol kesehatan COVID-19,” ungkapnya.

Baca Juga :  Main Petasan, Di Sulteng 1 Anak Meninggal 2 Luka Bakar, TRC PAI Himbau Orang Tua Selalu Waspada

Dokter Abraar sebutkan, 5 PDP baru yang ada dalam pengawasan tim kesehatan RSUD dr Mohamad Saleh, 4 pasien dalam keadaan baik, sedangkan 1 pasien keadaannya kurang baik. Sebagian dari pasien yang kondisinya baik dirawat di tempat karantina dengan protokol kesehatan yang sangat ketat sesuai Covid-19.

“Dari 5 PDP tersebut, 1 diantaranya adalah rekan dari ABK yang meninggal. Tim medis memasukkan statusnya sebagai PDP sambil menunggu hasil rapid test dan swab,” terang Abraar.

Sementara, lanjut Abraar, terkait seorang pria warga Pasuruan yang meninggal dengan gantung diri di Taman Manula, disebutkan tidak mengarah pada Covid-19 dulu karena riwayatnya tidak jelas.

“Kami tetap berharap kepada masyarakat untuk menjalankan anjuran ataupun imbauan pemerintah. Tidak usah panik tetapi harus menjaga diri dan lingkungan. Wajib memakai masker kain bagi masyarakat saat keluar rumah, jaga jarak, dan selalu cuci tangan menggunakan sabun,” tuturnya.

“Bersama-sama kita menangani COVID 19 di Kota Probolinggo, insyaallah wabah pandemi ini segera berlalu,” pungkas dokter spesialis bedah ini.

Reporter : S.Widjanarko
Editor : Amin
Publisher : Ela