Cerita Seorang Model Untuk Sahabat Anak Indonesia - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

Cerita Seorang Model Untuk Sahabat Anak Indonesia

×

Cerita Seorang Model Untuk Sahabat Anak Indonesia

Sebarkan artikel ini
sfs
Shalma Ayu Kharima

JAKARTA, Sabtu (16/06/2018) suaraindonesia-news.com – Banyak yang mengatakan bahwa menjadi model adalah anugerah. Sudah cantik, glamor, memiliki penampilan rupawan dan tubuh memukau pula.

Shalma Ayu Kharima gadis cantik dan manis kelahiran Surabaya 24 Oktober 2001 ini sangat peduli dengan penampilannya. Sehingga membuat dirinya menggeluti dunia Modelling. Bagi seorang wanita, memiliki paras yang cantik bisa jadi modal besar untuk mencapai sebuah impian.

“Mama ku adalah figur Ibu yang baik, bertanggung jawab, dan penuh kasih. cita cita ku jadi model karena dulu mama ku seorang model terkenal di Surabaya Jawa Timur,” kata Shalma.

Shalma Ayu Kharisma
Shalma Ayu Kharisma

Menurutnya, sebenarnya Mamanya menginginkannya jadi polisi ikut kakak angkatnya jadi polsi akpol 2015. Tapi Shalma punya keinginan sendiri dan Mamanya mewajib kannya untuk selalu ingat 10 hak anak yang Mamanya selalu sosialisasikan selama ini.

Model dan photografer lulusan darwis triadi ini memang sebenarnya sedikit tomboy paras ayu nya sesuai namanya, wajah dan kulit exotic menunjukkan Indonesia sekali. Ia memiliki hoby dance modern dan memasak itulah kegiatannya saat di rumah.

Baca Juga :  RAPI Wilayah 23 Sampang, Tampil Siaga Amankan Aksi Akbar ARS Bela Palestina

Model yang dikenal memiliki kepribadian pendiam itu biasa dipanggil Shalma ia senang ikut kegiatan sosial mama nya. Dari semua kasus anak terutama yang sempat jadi berita dunia, Shalma sempat di beri kesempatan mama nya untuk turut di TKP terbunuhnya Angelin.

“Genap 3 tahun adik Angelin meninggal, Shalma tau betul fakta sebenarnya, dana solidaritas Angelin itu tak ada. fakta yang ada adalah uang receh yang ditebar masyarakat bali, karena itu lah budaya kerukunan orang bali, itulah baik nya orang bali,” cerita Shalma kepada suaraindonesia-news.com.

Bahkan menurut Shalma, saat itu dirinya terlibat langsung dalam pengumpulan dana dari masyarakat yang peduli terhadap peristiwa Angelin.

0bc3f6fa 3d2b 466d 8761 4821e60cae35
Shalma Ayu Kharima

“Shalma lah yang mengumpulkan uang receh itu dan menunggu semua selesai baru di serahkan, tapi apa yang terjadi, mamaku di buli dan Shalma di sekolah pun sering di buli, mama nasehati Shalma “ingat nak kita keluarga pejuang bukan pecundang, kita ikhlas lakukan ini ingat banyak jalan menuju roma,” ujar Shalma menirukan pesan yang di sampaikan Mamanya saat itu.

Baca Juga :  Pantai Bajo Diserbu Pengunjung

“Artinya cita cita mu, mama yakin akan tercapai jika kamu fokus. Mama tau kamu malu terhadap bulian itu, tapi kuat kan ya nak,” imbuh Shalma menirukan apa yang disampaikan mamanya terhadap dirinya.

Menurut Shalma, sejak itu lah ia selalu ikut Mamanya dan ia bagian photo dokumentasi setiap kerja mamanya hingga saat ini ia jalani.

“Harapan Shalma, anak Indonesia jangan putus asa, jika tak sekolah formal ada sekolah rumah, terima kasih PAUD Instutute,” tukas Shalma.

Reporter : Syaiful
Editor : Amin
Publisher : Imam