Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Cegah ISIS, Tokoh Lintas Agama Dikumpulkan

Avatar of admin
×

Cegah ISIS, Tokoh Lintas Agama Dikumpulkan

Sebarkan artikel ini
Para tokoh ulama dan non muslim se Kabupaten Ponorogo
Para tokoh ulama dan non muslim se-Kabupaten Ponorogo

Suara Indonesia-News.Com, Ponorogo – Tokoh lintas agama di Kabupaten Ponorogo perwakilan dari  muslin dan non muslim dari 21 Kecamatan sepakat menolak faham radikalisme agama, termasuk ISIS. Hal itu tertuang dalam Sosialisasi Peningkatan Kerukunan Ummat Beragama di Tambak Kemangi Resort Ponorogo, kemarin  yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo.

Ketua Panitia  yang juga menjabat sebagai Kabid Kesatuan Bangsa,  Drs. H. Sanyoto, MM  mengatakan, kegiatan sosialisasi dan dialog tersebut dilakukan agar semua peserta dapat memahami ketentuan-ketentuan sebagaimana yang tertuang dalam peraturan bersama tiga menteri itu, khususnya dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama dan pendirian rumah ibadah.

Acara juga diisi dengan dialog interaktif  yang diprakarsai oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Ponorogo,  dengan narasumber Ketua FKUB Kabupaten Ponorogo, Dr. HM. Suyudi, M.Ag  dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo, Dr. Ahmad Munir, dengan moderator Alim.

Baca Juga :  Polres Batanghari Uangkap Penangkapan Empat Perampok Bermodus Polisi

Ketua FKUB  Ponorogo, Dr. HM. Suyudi, M.Ag  mengakui sampai saat ini yang namanya radikalisme agama belum ditemukan di Ponorogo. Namun demikian, hal itu tidak membuat mereka terlena atau acuh. “Sebab informasi dari media lokal dan luar negeri, radikalisme agama itu telah jadi ancaman,” terang Suyudi.

Dia  mengakui pihaknya memang belum melakukan pemetaan potensi radikalisme, namun secara keseluruhan, Kabupaten Ponorogo masih kondusif. “Follow up radikalisme sudah kita kumpulkan dari seluruh tokoh agama lintas agama. Mereka minta agar kumpulkan tokoh pemuda dan tokoh-tokoh lintas agama,” bebernya.

Baca Juga :  Cegah Berita Hoax Dan Radikalisme, Polres Pamekasan Gelar Forum Diskusi Dengan Sejumlah Insan Pers

 Ada tiga poin dari dialog interaktif sehari itu. Pertama, semua tokoh agama lintas agama sepakat merekom menolak faham radikalisme di Ponorogo. Kedua, tokoh agama minta agar dibuat dialog untuk tokoh pemuda dan tokoh-tokoh lintas agama. Ketiga, membuat dialog interaktif lintas agama secara rutin. Dia  mengharapkan sebagai Kota Santri, Ponorogo bernilai religius, seluruh masyarakat di daerah itu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sementara itu,  Dr. Ahmad Munir selaku narasumber mengatakan orang yang masih lemah pemahaman tentang agama adalah orang yang paling rendah terjebak dalam aksi radikalisme. “Kita bersyukur, di Ponorogo kita belum ada terdeteksi aksi kekerasan atau radikalisme agama,” jelas  Dr. Ahmad Munir. (MUH NURCHOLIS).