Reporter : Adi Wiyono
Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Tokoh Masyarakat, Kader Partai Politik, Pengurus organisasi sosial dan keagamaan yang maju menjadi calon walikota Batu 2017 akan mewarnai Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 4 Kota Batu yang akan digelar 13- 14 Febuari 2016.
Pasalnya, dalam pembukaan Musyda Muhammadiyah kota Batu ke 4 dan Aisyiyah akan dihadiri sekitar 8.000 warga Muhammadiyah Kota Batu serta sekitar 400 orang undangan dari tokoh masyarakat Kota Batu, pimpinan parpol, dan Forpimda Kota Batu
Nurbani Yusuf Ketua Pengurus Pimpinan Muhammadiyah Kota Batu, saat ditemui, Kamis (11/2/2016) mengatakan bisa juga kehadiran tokoh masyarakat yang hadir dalam acara pembukaan Muyda Muhammadiyah ke 4 ini dijadikan ajang untuk memperkenalkan diri atau mempromosikan diri untuk maju menjadi orang nomor satu di kota Batu.
Namun demikian, pihaknya tidak bisa mengelak atas sinyalemen akan adanya bayangan kepentingan politik dalam pembukaan Musyda Muhammadiyah dan Aisyiah Kota Batu oleh sejumlah tokoh yang berniat maju sebagai kandidat Cawali dan Cawawali.
“Bisa juga itu terjadi karena dalam acara pembukaan Musyda itu para tokoh masyarakat bisa bertemu langsung dengan 8.000 warga Muhammadiyah dalam acara pembukaan itu” kata Nurbani
Meski demikian, pihaknya tidak bisa menampik fenomena tersebut, asalkan tidak mencederai dan mengganggu pelaksanaan pembukaan Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah yang kami gelar Satu dan Minggu, (13-14/2/2016)
Ia juga membenarkan, sejumlah tokoh masyarakat yang berniat maju dalam Pilkada serentak Kota Batu bulan Februari 2017 mendatang sudah ada yang mencoba mendekati Pengurus Pimpinan Muhammadiyah Kota Batu.
“Akan tetapi, mereka sifatnya masih sebatas silaturahmi dan memperkenalkan diri saja. Dan mereka belum menyampaikan secara langsung untuk meminta dukungan ataupun yang lainya dalam kapasitasnya sebagai calon peserta Pemilukada nanti” ungkapnya
Lanjutnya, Meski demikian, sikap Pengurus Pimpinan Muhammadiyah Kota Batu tetap tegas akan memberikan kebebasan pada warga Muhammadiyah dalam menentukan calon pimpinan daerahnya sendiri tanpa ada intervensi dari siapapun.
“Sikap itu nantinya kemungkinan akan dituangkan dalam rekomendasi Musyda, dan tidak tertutup kemungkinan pula rekom juga akan terkait pimpinan daerah yang diharapkan Muhammadiyah,” ujar Nurbani.













