Reporter: Lukman
Blora, Minggu (5/02/2017) suaraindonesia-news.com – Reaksi spontan mogok kerja buruh PT Geo Cepu Indonesia (GCI) yang merupakan perusahan dipercaya oleh PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sebagai kerjasama Operasi (KSO) belum memberikan upah gaji kepada buruh sehingga terjadi reaksi spontan moker dan mengruduk kantor GCI pada Jumat malam (3/02/2017), tujuannya minta haknya dipenuhi yaitu kaitan gaji yang molor.
Humas GCI, Sugiharto Minggu (5/02/2017) menyampaikan kepada suaraindonesia-news.com, bahwa Penyebab utama mogok kerja dikarenakan telat penerimaan gaji.
“Alasannya TKJP belum diberikan gaji oleh para vendor,” katanya.
Menurut Sugiharto, terlepas dari GCI ada keterlambatan ataupun tidak sudah menjadi tanggung jawab vendor untuk membayar gaji para pekerja TKJP kalau toh pun akan di lakukan mogok kerja harus di lakukan pemberitahuan terlebih dulu secara resmi dan tertulis, terangnya.
Sementara Ketua Serikat Pekerja Kontrak Pertamina (SPKP) Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Agung Pudjo Susilo ketika dikonfirmasi oleh suaraindonesia-news.com membantah kalau buruh moker.
“Saat ini buruh menagih hak nya karena bulan ini belum ter bayarkan haknya hingga akhirnya melakukan reaksi spontan mogok bukan “mogok” dan ini tidak mengganggu produksi,” terangnya.
Belum dibayarnya upah para tenaga kerja oleh KSO Pertamina yakni GCI bulan Februari 2017 ini, pihaknya sudah menanyakan ke vendor dan akan dibayar hari Senin.
“Iya, karena invoicenya belum dibayar ujung ujungnya ada di GCI ini merupakan penyakit lama Geo,” ungkapnya.
Para pekerja. GCI merupakan kontraktor. Jadi Aksi spontan moker para buruh tersebut akan berlanjut dan Yang jelas sampai haknya terbayar.
Karena yang dilakukan GCI terhadap pekerja nya menandakan perusahaan tersebut sudah tidak sportif dalam pengelolaan menejemen, Sehingga perlu adanya perubahan pada tubuh managemen perusahaan. Sering kali GCI molor dalam memberikan haknya kepada pekerja. Dan yang digunakan GCI dalam menejemen lama. Jadi belum ada perubahan sama sekali.