SUMENEP, Jumat (24/4/2020) suaraindonesia-news.com – Diawal pertama ramadhan pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Menggelar konferensi pers di media center pencegahan dan penanganan Covid-19 yang bertempat di Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Sumenep. Terkait beberapa masyarakat setempat yang terjangkit Corona Virus Disease (Covid-19), Jumat Malam (24/4) sekitar pukul 21.00 Wib.
Acara tersebut dipimpin oleh Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim serta dihadiri oleh segenap Forkopimda, Kapolres Sumenep, Dandim 0827, Kepala Kemenag Kabupaten Sumenep, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Ketua Satgas pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep.
Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim menyampaikan, sepuluh hari yang lalu, sembilan orang perwakilan Kemenag Sumenep yang menjadi peserta pelatihan yang diselenggarakan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang bertempat di Surabaya. Lima diantaranya mengikuti rapid tes dan Swab tes.
“Sembilan orang tersebut sebelumnya berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala). Sepuluh hari yang lalu dari lima orang itu mengikuti rapid test. Kenapa dari lima orang tersebut positif Covid-19. Setelah positif langsung di Swab dibawa ke Surabaya,” kata Bupati Sumenep saat konferensi pers, Jumat (24/4).
Dari keadaan ini pemerintah Kabupaten Sumenep terus melakukan upaya pencegahan dan mengantisipasi virus tersebut. Selain pemerintah juga melakukan tindakan, bagaimana virus tersebut tidak menyebar. Pada awal bulan ramadhan Pemerintah Sumenep menerima hasil tes memberitahukan bahwa masyarakat Sumenep ada yang positif Covid-19.
“Lima orang tersebut diisolasi dan kita pantau. Sore barusan keluar hasil Swab tes sekitar pukul 16.00 Wib. Hasil swabnya dari orang yang positif itu empat yang terkena Virus Corona. Empat diantaranya tiga laki-laki dan satu perempuan,” bebernya.
Untuk itu Busyro meminta agar kantor Kemenag harus disterilisasi dan menghimbau agar melakukan pengetesan terhadap pegawai Kemenag.
“Minta tolong kepada Kepala Kementrian Agama. Kantornya besok harus sudah disemprot. Semuanya harus ikut tes. Termasuk Masjidnya juga karena ini sering menjadi imam di Masjid,” tandasnya.
Reporter : Dayat
Editor : Amin
Publisher : Ela
