Reporter: Cyriakus Kiik
BETUN, Jumat (16/6/2017) suaraindonesia-news.com – Bupati Malaka Stefanus Bria Seran bersama Wakil-nya Daniel Asa dan seluruh pimpinan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka, Jumat (16/6), meninjau lokasi penanaman bawang merah Bima-Brebes di wilayah Kecamatan Malaka Barat.
Sasaran peninjauan adalah lokasi To’os Kre’is dan Katara di wilayah Desa Fafoe. Sedangkan lokasi lainnya adalah Bei Lot di wilayah Desa Umatoos.
Desa Fafoe, Umatoos dan Oan Mane dijadikan desa contoh penanaman dan pengembangan bawang merah varietas Bima-Brebes 50 hektar. Rinciannya, Desa Fafoe 20 hektar, Umatoos 20 hektar dan Oan Mane 10 hektar.
Langkah ini dilakukan Pemkab Malaka dalam menyukseskan Program Revolusi Pertanian Malaka (RPM). Inilah program prioritas unggulan Bupati Stefanus Bria Seran dan Wakil-nya Daniel Asa yang dikenal dengan SBS-DA.
Dalam peninjauan ini, Bupati Stefanus bersama seluruh jajarannya berjalan kaki dari lokasi ke lokasi. Selain untuk memastikan lahannya sudah diolah dan ditanami bawang, Bupati Stefanus berusaha mendapat penjelasan langsung dari para kepala desa dan para petani.
Kepala Desa Fafoe Yosef Seran Klau, misalnya, kepada Bupati Stefanus menjelaskan, wilayahnya dijatahi lahan 20 hektar.
“Sejak minggu lalu, lokasi yang disiapkan sudah ditanami bawang”, kata Yosef.
Soal lahan, Yosef bilang, masih banyak. Karena itulah, warga desanya dikerahkan untuk benar-benar memanfaatkan lahan kosong yang masih ada. Sebab, untuk saat ini, pemerintahan SBS-DA sangat-sangat membantu masyarakat.
“Untuk urusan pertanian, semuanya serba gratis. Bibit, pupuk dan obat-obatan disiapkan pemerintah dan diberikan gratis kepada masyarakat Malaka”, tukas Kades Yosef.
Bupati Malaka Stefanus Bria Seran kepada awak media menegaskan, yang dilakukannya saat ini untuk memastikan adanya ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat. Sehingga, pemerintah juga menyediakan traktor untuk mengerjakan lahan milik masyarakat.
“Pemerintah ada untuk sejahterakan masyarakat. Jadi, untuk saat ini kita siapkan 57 traktor untuk membantu mengelolah lahan masyarakat”, tandas mantan Kadis Kesehatan Propinsi NTT itu.
Di lokasi Katara Desa Fafoe, Bupati Stefanus menyapa warga yang sementara tanam bawang dalam bahasa daerah. Sebaliknya, beberapa bapak mendekat lalu menyapa Bupati Stefanus dalam bahasa yang sama.
Suasana begitu cair dan semuanya akrab. Gelak tawa penuh kekeluargaan terjadi mendengar candaan-candaan Bupati Stefanus.
Bupati Stefanus dan Wakil-nya Daniel berbaur mesrah dengan para petani dan penyuluh untuk menanam bawang pada bedeng yang sudah disiapkan.
Dari wilayah Desa Fafoe, para pejabat itu konvoi menuju Desa Umatoos.













